Mataram (Inside Lombok) – Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram akan memberikan pelatihan kepada purna pekerja migran Indonesia (PMI). Pelatihan yang diberikan agar para purna PMI bisa membuka usaha untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, Rudy Suryawan mengatakan jumlah purna PMI yang akan mendapatkan pelatihan sebanyak 20 orang. Puluhan purna PMI tersebut tersebar di masing-masing kecamatan dan akan mendapatkan pelatihan pada bulan September mendatang.
“September nanti jadinya pelatihan itu. Itu nanti ada 20 peserta yang akan ikut,” ujarnya, Selasa (22/8) pagi.
Ia mengatakan, tidak hanya pelatihan melainkan para peserta akan diberikan alat-alat agar bisa langsung membuka usaha. Materi pelatihan yang akan diberikan pada bulan September yaitu tata boga. “Nanti kan bisa buat cake dan bisa buka usaha. Kita kasih mixer juga nanti dan alat-alat yang lain,” katanya.
Rudy menerangkan peserta pelatihan rata-rata berusia yang sudah tidak kembali lagi menjadi PMI. “Mereka yang sudah tidak balik karena usia sudah tidak memenuhi syarat,” katanya.
Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram bersurat kepada masing-masing kelurahan untuk perekrutan peserta pelatihan. Dengan demikian, setiap kelurahan mengirimkan peserta yang memenuhi kriteria. “Kita bersurat ke kelurahan dan mereka yang mengirim. Karena lurahnya yang tahu,” ujar Rudy.
Sampai akhir tahun ini, pemda akan menggelar beberapa kali pelatihan keterampilan khususnya kepada purna PMI. Tidak saja tata boga, melainkan juga keterampilan lainnya seperti otomotif. “Oktober kita insya allah akan latihan montir atau perbengkelan. Ini nanti sampai akhir tahun,” katanya.
Dana yang digunakan untuk pelatihan tersebut bersumber dari DBHCHT. Dengan dana yang tersedia, setiap peserta pelatihan akan mendapatkan alat-alat yang bisa digunakan untuk membuka usaha. “Kasihan kan mereka hanya dapat ilmu tapi tidak bisa langsung dipraktekkan. Itu harapan kita. Kalau modal tidak, hanya alat saja,” tutupnya. (azm)