29.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaLombok BaratPrihatin Kondisi Jembatan Kayu di Dusun Cemare

Prihatin Kondisi Jembatan Kayu di Dusun Cemare

Lombok Barat (Inside Lombok) – Kondisi jembatan kayu di Dusun Cemare, Desa Lembar Selatan yang menjadi akses utama warga di dusun tersebut saat ini dinilai sudah tak layak untuk dilalui kendaraan. Melintasi jembatan sepanjang 100 meter itu pun bagaikan uji nyali karena dipenuhi kekhawatiran.

Ada banyak lubang di sepanjang jembatan kayu itu. Terlebih kayu jembatan sudah lapuk, hingga beberapa di antaranya sempat terangkat saat ada kendaraan roda empat yang melintas di sana.

Kondisi itu pun sangat disayangkan, mengingat jembatan itu menjadi akses utama warga Dusun Cemare untuk beraktivitas. Baik itu untuk pergi ke sekolah, ke pasar, akses menuju fasilitas kesehatan dan yang lainnya.

Dari pantauan Inside Lombok, jembatan itu tidak hanya dilalui oleh kendaraan roda dua saja, melainkan juga kendaraan roda empat hingga cidomo. Saat ada kendaraan yang melintas, getaran di jembatan itu membuat banyak pengendara was-was, hingga banyak yang juga di antara mereka yang justru memilih putar balik dan tidak jadi beraktivitas, lantaran takut melintasi jembatan tersebut.

“Kami sebagai warga di sini, sering kita temukan orang-orang yang roda mobil kecebur, roda kendaraannya pecah karena kena kayu dan paku-paku ini,” tutur Tohri, salah seorang warga yang ditemui saat sedang melintas di jembatan kayu tersebut, Senin (21/08/2023).

Diakui, sudah banyak pihak yang datang memeriksa kondisi jembatan itu. Namun sampai sekarang tidak ada perbaikan permanen, melainkan perbaikan seadanya dari pemerintah desa. “Harapan kita mudah-mudahan pemerintah segera menurunkan timnya untuk perbaikan,” ucapnya.

Meski saat ini sedang ada pembangunan jembatan layang yang bisa menjadi alternatif akses warga di Dusun Cemare, perbaikan jembatan kayu itu diharapkan tetap bisa dilakukan. Terlebih jembatan layang yang dibangun saat ini hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua saja.

“Ada itu (bisa menjadi akses lain) tapi kan belum dioperasikan itu yang jembatan layang yang baru dibuat,” ungkap Tohri. Karena itu, semenakutkan apapun kondisi jembatan kayu saat ini, warga tidak memiliki pilihan lain sebagai akses untuk beraktivitas. Terlebih warga yang memiliki kendaraan roda empat, mau tidak mau mereka harus tetap melintasi jembatan kayu tersebut.

“Harapan kami tiada lain dan tiada bukan, cepat diperbaiki saja. Bila perlu pakai beton gitu kan, biar lebih kokoh. Jangan sampai kayak begini. Ada ketakutan-ketakutan masyarakat, jangan sampai nunggu korban jiwa baru diperbaiki,” harapnya.

Terpisah, Kades Lembar Selatan, Beny Basuki pun mengakui jika kondisi jembatan kayu itu saat ini sudah tidak layak untuk dilalui. “Memang kondisi saat ini bisa dibilang tidak layak dilewati, tapi bagaimanapun juga sudah ada ikhtiar kita untuk mengurangi kerusakan,” terangnya.

Pemerintah desa setempat pun disebutnya dengan segala keterbatasan anggarannya telah melakukan berbagai upaya untuk penanganan sementara. Mulai dari memasang portal untuk membatasi kendaraan dengan muatan berat yang melintas, seperti dump truk. Karena diakuinya, adanya dump truk yang melintas menjadi salah satu penyebab semakin parahnya kerusakan jembatan tersebut.

“Tapi dengan adanya lalu lalang dump truk untuk keperluan warga terutama, bukan proyek. Karena kalau proyek jembatan gantung saat ini, mereka punya jalur sendiri, tidak melalui jembatan kayu tersebut,” bebernya.

Selain itu, pihaknya juga terus berkomunikasi dengan dinas terkait untuk segera melakukan perbaikan. “Sabtu kemarin, tim dari PU turun melakukan survei dan melihat apa saja kerusakan yang ada di jembatan,” imbuhnya.

Pihaknya pun sudah menindaklanjuti itu melalui pertemuan dengan Dinas PUPR Lobar. “Dalam waktu dekat akan diperbaiki, pola yang akan diambil dengan penanganan darurat. Mudah-mudahan sih di awal September nanti akan dimulai,” pungkasnya.

Kemudian anggaran perbaikan sekitar Rp200 juta juga tengah coba diusulkan Dinas PUPR untuk masuk dalam APBD Perubahan. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer