Lombok Tengah (Inside Lombok) – Stok air di Bendungan Batujai diklaim masih mencukupi untuk kebutuhan irigasi dan air baku PDAM. Terutama dalam menghadapi musim kemarau panjang hingga September mendatang.
Korwil Unit Pengelola Bendungan (UPB) Lombok Dua Bendungan Batujai, Wigit Permono mengatakan sampai dengan 29 Agustus 2023 kemarin elevasi air Bendungan Batujai terpantau di posisi 9013 atau volumenya mencapai 8,11 juta meter kubik. “Jadi untuk antisipasi kemarau panjang atau El Nino ini dari pimpinan dari UPB maupun alokasi air itu sudah mengantisipasi sejak jauh-jauh hari,” ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk kebutuhan air baku PDAM dan perairan irigasi untuk petani masih dalam kategori aman. “Alhamdulillah untuk saat ini kita masih aman, kalau prediksi dari BMKG bulan September puncaknya (El Nino, Red). Insyaallah kita bisa mencukupi,” imbuhnya.
Dijelaskan, Bendungan Batujai mampu menampung 18 juta meter kubik air. Sementara ambang batas atau bendungan tidak bisa dibuka untuk mengalirkan air untuk menjaga keamanan bendungan. “Jadi harus tetap ada airnya bendungan jadi keamanan bendungan. Kalau batas minimum 1,4 juta meter kubik ketinggian muka airnya 87 untuk elevasinya,” ujarnya.
Sementara itu, kebutuhan air baku untuk PDAM dengan kapasitas 130 liter per detik, sementara untuk kebutuhan irigasi pihaknya intens melakukan koordinasi dengan pengamat irigasi untuk koordinasi kebutuhan air.
“Berapa kebutuhan mereka kemudian mereka minta alokasi air ke UPB terhitung, jadi terhitung keluar masuknya air bendung itu terhitung alokasi airnya jadi gag asal buka tutup saya nunggu instruksi pimpinan,” tandasnya. (fhr)
