Lombok Tengah (Inside Lombok) – Pemerintah Daerah Lombok Tengah (Loteng) masih menunggu kepastian anggaran dari pemerintah pusat untuk pembangunan infrastruktur penunjang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Hal itu diungkapkan saat pertemuan bersama Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) di Labuan Bajo beberapa waktu lalu.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Inovasi Daerah (Bapperinda) Loteng, Lalu Wiranata mengatakan infrastruktur penunjang yang rencananya dibangun adalah jalan dua jalur dari Bundaran Songgong menuju perbatasan Lombok Timur (Lotim). Total anggaran yang diperlukan mencapai Rp500 miliar.
“Sudah disepakati pusat anggarannya, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional,” katanya, Senin (2/10/2022).
Dikatakan, sampai saat ini belum ada jawaban dari BPJN mengenai kepastian anggaran tersebut, sehingga saat ini Dinas PU hanya bisa menunggu saja. “Itu akan besar sekali pengaruhnya terhadap KEK. Kalau ada dua jalur itu, otomatis banyak yang lewat sana nanti,” kata Wiranta.
Dikatakan, rencana tersebut disepakati pada tahun 2022 lalu saat pertemuan di Labuan Bajo dan rencananya dikerjakan di 2023. “Itu tetap kita tanyakan, kalau proyek itu jadi dikerjakan tenaga kerja kan ribuan bisa masuk ke sana,” imbuhnya.
Selain itu, Loteng menjadi kabupaten yang memiliki indeks kemantapan infrastruktur jalan mencapai 81 persen lebih. “Kemantapannya sudah 81 persen lebih, kalau sampai dengan 2026 sesuai dengan RPJM bisa full,” tandasnya. (fhr)