Mataram (Inside Lombok) – Kerusuhan yang kembali terjadi di Lingkungan Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram memaksa dua sekolah di sana harus rela belajar dengan sistem daring. Kondisi pembelajaran yang terhambat ini pun akan berlangsung sampai situasi benar-benar kembali kondusif.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Yusuf mengatakan dua kepala sekolah tersebut sudah diminta agar menyiapkan kegiatan belajar mengajar sistem daring. Hal ini sebagai langkah antisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ketika belajar mengajar berlangsung.
“Sudah saya telepon kepala sekolahnya persiapkan belajar mengajar daring. Tunggu situasi aman,” katanya, Jumat (6/10) siang. Yusuf merincikan, dua sekolah yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar sistem daring yaitu SMP Negeri 4 Mataram dan SD Negeri 15 Cakranegara. Jumlah siswa di dua sekolah tersebut sekitar seribu orang.
“Banyak siswanya. Kalau SMP Negeri 4 itu banyak ada 900-an. Kalau di SD itu juga banyak, dan saya kurang tahu. Dua sekolah ini berdekatan temboknya,” katanya. Pihak sekolah diminta untuk terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Jika kondisi di dua lingkungan sudah aman maka bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasa. “Saya minta terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memastikan sudah aman apa belum,” tegasnya.
Ia mengimbau kepada semua masyarakat untuk ikut memikirkan pendidikan para siswa. Konflik yang terjadi menimbulkan rasa kekhawatiran sehingga terpaksa anak-anak kembali belajar daring seperti wabah Covid-19. “Jangan kita korbankan kepentingan kita orang tua, tapi kita tidak mementingkan pendidikan anak,” ungkapnya.
Persoalan yang terjadi diharapkan bisa diselesaikan dengan secara arif dan bijak. Untuk memastikan kegiatan belajar tetap belajar mengajar dengan kondisi aman dan nyaman, pihak camat dan lurah bisa saling membantu menyelesaikannya. “Ini karena situasi kurang aman ini mengharuskan kegiatan belajar secara daring,” tutupnya. (azm)