32.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaBerita UtamaDikes NTB Waspadai Adanya Pasien Suspek Cacar Monyet

Dikes NTB Waspadai Adanya Pasien Suspek Cacar Monyet

Mataram (Inside Lombok) – Dinas Kesehatan (Dikes) NTB menerima laporan adanya pasien suspek monkeypox di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) akhir Oktober lalu. Seluruh kabupaten/kota pun diminta meningkatkan kewaspadan.

Kepala Dikes NTB, Lalu Hamzi Fikri mengatakan dengan kasus yang terjadi di Loteng, pihaknya memaksimalkan koordinasi dengan Dikes Loteng. dan Puskesmas Ubung selaku fasilitas kesehatan yang didatangi pasien. Hal ini sebagai langkah antisipasi agar penderita membatasi diri untuk komunikasi dengan banyak orang sampai hasil laboratorium keluar.

“Melakukan tata laksana kasus dengan pengobatan simptomatik, memantau perkembangan kasus penderita, melakukan komunikasi risiko,” tegasnya. Kabupaten/kota di NTB diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.

Selain itu bisa mendeteksi dini kasus cacar monyet di semua wilayah kabupaten/kota, serta penyiapan alat pengambilan spesimen (VTM). “Pengambilan sampel telah dilakukan dan saat ini spesimen telah dikirim ke pusat dan sedang menunggu hasil apakah terkonfirmasi monkey pox atau tidak,” kata Mantan Direktur RSUD Provinsi NTB ini.

Diterangkan, pasien yang dilaporkan suspek monkeypox tersebut seorang wanita berusia 22 tahun. Gejala yang dirasakan bibir bengkak dan keluar cairan bening. “Dia mengeluh bengkak di bibir, lalu pada hari Minggu, 22 Oktober 2023 keluar cairan bening walau tidak dirasakan nyeri tetapi terasa keras di bagian yang terkena luka,” katanya, Kamis (9/11).

Dengan keluhannya tersebut, pasien berobat ke Puskesmas Ubung, Loteng. Namun karena tidak ditangani oleh pihak puskesmas, pasien tersebut dirujuk ke rumah sakit di Lombok Barat. “Di Rumah Sakit tersebut pasien diberikan obat-obatan dan lukanya dibersihkan. Lukanya pun mulai mengering. Setelah itu pasien pulang dari rumah sakit,” terangnya.

Tidak hanya itu, gejala lain yang dirasakan yaitu merasa sesak, keluar bintik-bintik merah di punggung, lengan, kaki dan bibir. Dengan gejala lain yang dirasakan kembali, pasien dirujuk ke RSUD Provinsi NTB namun pihak keluarga memilih isolasi mandiri.

“Pasien pun disarankan untuk dirujuk ke RSUD NTB tetapi keluarga pasien memilih isolasi mandiri. Kondisi terkini pasien sudah membaik (sehat). Sudah mengering dan saat ini sedang isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan puskesmas,” ujar Fikri. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer