Lombok Timur (Inside Lombok) – Keindahan Pulau Lombok seakan tak ada habisnya untuk dibahas, baik itu dari segi wisata alamnya maupun buatan. Seperti halnya salah satu air terjun yang ada di Desa Aikdewa, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur.
Air Terjun Perawan, begitulah sebutan yang diberikan kepada salah satu wisata air tersebut. Sebutan itu diberikan bukan tanpa sebab, melainkan karena salah satu wisata ini terbilang masih sangat alami dan belum ada sentuhan pengelolaan dari masyarakat, pemuda, pemerintah desa, maupun pemerintah daerah.
Air Terjun Perawan yang memiliki ketinggian kurang lebih 15 meter menjadi salah satu destinasi wisata yang ada di Desa Aikdewa, di mana keindahannya dinilai tak kalah dengan Air Terjun Sarang Walet yang ada di Kembang Kuning. Terlebih keduanya sangat mirip, hanya saja yang membedakannya yakni luas kikisan tanah akibat air yang lebih besar dimiliki oleh Air Terjun Perawan.
Salah seorang pengunjung, Muliadi mengatakan bahwa Air Terjun Perawan memiliki keindahan tersendiri dibandingkan air terjun lainnya, di mana ketika baru sampai di lokasi air terjun para pengunjung langsung disambut oleh tirai akar-akar pohon dan rerumputan yang terurai dari atas air terjun.
“Air tak hanya keluar dari air terjun, melainkan juga dari tebing dan juga akar-akar rerumputan sehingga membuat nuansa di areal air terjun seperti gerimis,” katanya, Rabu (22/11/2023).
Namun untuk berkunjung ke lokasi air terjun membutuhkan keberanian karena untuk turun ke lokasi harus melewati tebing setinggi kurang lebih 8 meter. Ada juga jalur alternatif yang dapat ditempuh yakni dengan menyusuri areal sungai tumpahan air terjun.
“Sayangnya pemandangan seindah ini tak ditunjang dengan infrastruktur yang memadai sehingga sangat kesulitan untuk datang ke sini,” tuturnya.
Sementara itu, pengunjung lainnya yakni Naufal mengaku bahwa suasana di air terjun cukup memukau dengan adanya gerimis buatan dari akar-akar pohon yang mengeluarkan air, sehingga cocok untuk dikunjungi bersama teman maupun keluarga. “Suasana di sini cukup asyik, adem dan tentunya dapat menikmati pemandangannya secara langsung,” ungkapnya.
Sayangnya destinasi tersebut belum dikelola oleh pemerintah desa yang membuatnya sangat sulit untuk dikunjungi lantaran infrastruktur yang tak memadai. Pengunjung juga diharuskan menyusuri pematang sawah dan tebing untuk sampai ke lokasi air terjun.
“Yang buat keindahan pemandangan air terjun ini tertutup yakni banyak sekali sampahnya, baik itu sampah dari alam maupun plastik. Mungkin ke depan dapat dikelola agar bisa menjadi wisata andalan Aikdewa,” pungkasnya. (den)