Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB meminta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) NTB berperan aktif dalam melakukan pendampingan dan pengembangan para pelaku UMKM agar bisa naik kelas. Selain itu, Kadin sendiri bisa menjadi jembatan untuk pemasaran produk-produk UMKM.
Penjabat Sekda NTB, Fathurrahman menilai peran itulah yang sampai saat ini belum dijalankan Kadin NTB, sehingga kiprah organisasi perkumpulan para pengusaha itu menjadi pertanyaan. Terutama terkait perannya mendukung pembangunan daerah melalui para pelaku UMKM.
“Kadin juga berfungsi melakukan hal yang sama seperti dilakukan Bank Indonesia, sekaligus menjadi mitra UMKM. Tapi saya belum melihat itu, mungkin saja sudah melakukan pendampingan atau program, cuma belum dikomunikasikan. Tahun depan kita mulai berkomunikasi, berkoordinasi yang lebih intens dengan Kadin,” ujar Fathurrahman, Jumat (24/11).
Diketahui, UMKM di NTB saat ini memberikan kontribusi sebesar 60 persen terhadap produk domestik bruto, dan serapan tenaga kerjanya di atas 90 persen. Diharapkan dengan Kadin sebagai organisasi besar dan tertua di Indonesia yang memiliki jaringan bisnisnya juga sangat luas, bisa memberi kontribusi yang lebih besar kepada para pelaku UMKM.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Kadin NTB Bidang Pengembangan UMKM, Lalu Anas Amrullah menjelaskan pihaknya sebagai organisasi dari perhimpunan para pengusaha memang tidak melakukan pendampingan secara langsung, melainkan melalui asosiasi yang menjadi anggota Kadin. Di antaranya ada Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), menurutnya pendampingan langsung kepada UMKM sudah dilakukan.
“Kalau kita berkaca dari Jawa Timur, setiap tahun Pemprov-nya mengalokasikan anggaran sekitar Rp50 miliar setahun, sehingga banyak dilakukan, seperti membuka institute khusus untuk UMKM, mengadakan kegiatan misi dagang. Semuanya dilakukan oleh Kadin, didukung oleh Pemprov-nya. Kalau mau Kadin jadi depan, mestinya support (dukung) dong,” ujarnya. (dpi)