Mataram (Inside Lombok) – Curah hujan yang cukup tinggi di Kota Mataram mengakibatkan sawah petani terendam. Sawah di Kota Mataram yang terkena dampak pergantian musim ini diperkirakan mencapai sekitar 5 hektare.
Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram, M. Saleh mengatakan berdasarkan laporan yang diterima, lahan pertanian yang terendam rata-rata berada di Karang Pule, Kecamatan Sekarbela. “Kemarin itu di Karang Pule sekitar 5 hektare dilaporkan terkena genangan air,’’ ujarnya.
Salah satu penyebab lahan pertanian di Kota Mataram terendam yaitu debit air yang tidak mampu ditampung saluran irigasi, sehingga meluber ke sawah. Meski begitu, saluran irigasi yang ada disebut masih berfungsi dengan baik. “Ini kan volume hujannya yang besar sekali. Tidak mampu ditahan itu (debit air oleh saluran irigasi),” katanya.
Ditambahkan Saleh, jika hujan dengan kondisi normal maka air mampu untuk mengairi sawah secara wajar. Berbeda halnya jika curah hujan dengan intensitas tinggi dan lama, maka air sudah tidak terkontrol. “Kalau kondisinya normal tidak masalah,” katanya.
Dari kejadian tersebut, Dinas Pertanian Kota Mataram belum mendapatkan laporan terkait kerugian para petani. Karena sawah yang terendam ini sudah ditangani langsung oleh para petani. “Sudah ditangani sama para petani. Kalau untuk kerugian kami belum dilaporkan,” tegasnya.
Saleh menegaskan, lahan sawah yang terendam di Kota Mataram dipastikan masih bisa digunakan untuk kegiatan pertanian. Pasalnya, sawah yang terendam air tidak berlangsung lama. “Ini kan palingan sebentar. Kebetulan juga kan padi yang ditanam. Ini juga baru awal penanaman di musim penghujung,” terangnya.
Untuk diketahui, target produksi padi 2023 di Kota Mataram sebesar 25 ribu ton. Untuk capaian produksi padi sampai dengan bulan Oktober mencapai 20 ribu ton. “Terlapor sampai Oktober itu 20 ribu ton,” katanya.
Dia berharap dengan sisa waktu yang ada. Produksi padi di Kota Mataram bisa terus bertambah. Namun untuk mencapai target masih cukup sulit. “Mudah-mudahan bisa mencapai 23 ribu ton atau 24 ribu ton sampai akhir tahun ini,” katanya lagi. (azm)