33.5 C
Mataram
Selasa, 26 November 2024
BerandaPariwisataAntisipasi Potensi Bencana, Tiga Wisata Air Terjun di Lotim Ditutup Sementara

Antisipasi Potensi Bencana, Tiga Wisata Air Terjun di Lotim Ditutup Sementara

Lombok Timur (Inside Lombok) – Demi menjaga keselamatan pengunjung atau wisatawan dalam mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi pada musim hujan, pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) lakukan penutupan sementara pada tiga destinasi wisata air terjun.

Berdasarkan surat pengumuman yang dikeluarkan oleh pihak BTNGR penutupan dilakukan dengan memperhatikan prakiraan cuaca dari BMKG tentang peralihan musim hujan 2023/2024, dan mengantisipasi bencana yang ditimbulkan seperti hujan lebat, angin kencang, banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.

Adapun dalam surat pengumuman nomor PG.2011/BTNGR/TU/KSA/12/2023 tentang Penutupan Wisata Alam TNGR telah ditetapkan tiga wisata air terjun yang dilakukan penutupan dari 8 Desember 2023 sampai dengan 31 Maret 2024 mendatang.

Tiga destinasi air terjun yang ditutup yakni Air Terjun Jeruk Manis, Kecamatan Sikur Lombok Timur, Air Terjun Mayung Polak, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur. Serta Air Terjun Mangku Sakti via Desa Sajang, Kecamatan Sembalun Lombok Timur dan Desa Sambik Elen, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.

Menanggapi penutupan tersebut, beberapa traveler angkat bicara, seperti halnya Bagas mengatakan bahwa langkah yang diambil oleh TNGR dengan menutup sementara wisata air terjun sudah sangat baik dengan lebih memperhatikan keselamatan para pengunjung. Hal itu dikatakannya pada wisata air terjun sangat rentan dan bahaya dikunjungi pada musim penghujan karena intensitas air yang meningkat.

“Memang sudah lebih baik untuk ditutup sementara karena bahaya pada musim penghujan, biasanya volume air yang meningkat dapat membahayakan nyawa siapa saja yang berada di sekitarnya,” ucapnya, Kamis (08/12/2023).

Senada juga yang disampaikan salah seorang pecinta alam, Noufal mengatakan bahwa langkah yang diambil sudah sangat baik dengan memperhatikan keselamatan pengunjung, serta dengan penutupan itu bisa memberikan alam beristirahat untuk sejenak tanpa ada gangguan dari manusia.

“Kalau saya melihatnya sudah baik dilakukan penutupan untuk keselamatan pengunjung, juga bisa membuat alam beristirahat sejenak dari hiruk pikuk manusia sehingga dapat mengembalikan keasriannya,” pungkasnya. (den)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer