Mataram (Inside Lombok) – Meski hujan sudah mulai rata terjadi di kabupaten/kota di NTB, nyatanya masih ada wilayah yang kekurangan air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat pun masih harus menampung air hujan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Ahmadi mengatakan wilayah yang tidak memiliki potensi air bersih saat ini masih mengalami kekurangan air untuk kebutuhan sehari-hari. Kurangnya potensi air bersih tersebut seperti tidak memiliki sumur, secara geologi tidak memiliki air tanah maka tetap kekurangan.
“Kecuali mereka menadah air hujan. Kalau menadah air hujan juga tidak boleh diminum langsung, tapi haru harus ada proses yang dilakukan dulu,” katanya, Jumat (15/12) pagi. Kawasan-kawasan yang masih mengalami kekurangan air bersih yaitu Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, Sekotong dan beberapa wilayah lainnya.
Meski masih ada yang kekurangan air bersih, BPBD NTB sudah tidak lagi mendistribusikan air kepada warga. “Sudah selesai untuk pendistribusian air bersih ke warga. Makanya mau tidak mau sudah tidak ada pendistribusian air bersih makanya menampung air hujan,” tegasnya.
Menurutnya, saat ini hujan sudah merata terjadi di 10 kabupaten/kota di NTB. Namun intensitas hujan belum terlalu lebat. “Kalau di Lombok ini merata intensitasnya tapi belum terlalu lebat,” katanya.
Dikatakan Ahmadi, selain menangani musim kemarau, pihaknya saat ini mulai mengantisipasi musim hujan yang bisa mengakibatkan banjir di beberapa wilayah. Selain menyiapkan fasilitas penanganan bencana, BPBD NTB dan beberapa OPD lainnya juga menyiapkan logistik.
“Kalau logistik kebencanaan ini kan ada di kita (BPBD, Red), BPBD kabupaten/kota, logistik ini juga ada di Dinas Ketahanan Pangan itu nanti bisa gerakan Bulog,” katanya. (azm)