Lombok Barat (Inside Lombok) – Ketua KPU Lombok Barat (Lobar), Bambang Karyono mengakui, banyak surat suara yang rusak. Selain itu setelah melalui proses penyortiran, Lobar juga mengalami kekurangan surat suara. Dikategorikan rusak, bukan saja karena surat suara yang sudah tercoblos.
“Yang rusak itu klasifikasinya banyak, ada yang kabur tulisannya, fotonya berbayang, kemudian tintanya sudah ngeblur, ada juga yang sobek dan ada bercak-bercak tinta akibat mesin cetaknya,” jelas Bambang, yang dikonfirmasi di gudang logistik KPU Lobar, Senin (15/01/2023).
Dia menjelaskan, surat suara yang rusak itu saat ini masih disimpan di gudang logistik tersebut. Untuk mengantisipasi jika nantinya di penghujung jelang pemungutan suara ada kekurangan surat suara.
“Untuk nanti di penghujung kalau ada kekurangan sedikit-sedikit, kita akan turunkan standar kerusakannya. Kalau masih ada kemungkinan layak pakai, kita akan gunakan,” paparnya.
Bambang mencontohkan, misalnya surat suara yang sobek bagian pinggirnya namun tidak sampai kotak yang berisikan nama dan nomor calon yang bersangkutan. Maka, itu akan digunakan untuk menutupi bila terjadi kekurangan nantinya.
“(Surat suara yang rusak) per-jenisnya itu rata-rata sekitar 400 an lembar ya,” ungkapnya.
Dia memuturkan, kekurangaan surat suara juga tidak hanya dikarenakan adanya kerusakan, tapi juga dari surat suara yang tiba. Ketika disortir banyak yang isinya tidak sesuai dengan keterangan yang tertera di kotak. Dengan kondisi tersebut, KPU Lobar sudah mengusulkan untuk penambahan surat suara.
“Tapi memang isi kotaknya, ketika di labelnya bilang 500 surat suara, itu ada kotak yang berisi hanya 492 surat suara,” terangnya.
Bambang mengaku belum mengetahui kapan penambahan surat suara yang diajukan tersebut akan tiba di gudang logistik KPU Lobar (yud).