Mataram (Inside Lombok) – Peningkatan kompetensi siswa-siswi di sekolah menengah kejuruan (SMK) terus dilakukan oleh pihak sekolah. Hal ini sebagai dasar agar siswa-siswi lulusan SMK siap untuk menghadapi dunia kerja nantinya. Salah satunya dilakukan oleh SMKN 5 Mataram yang mengusulkan agar para siswa-siswinya bisa magang di luar negeri, baik magang di pabrik ataupun perusahaan.
Kepala SMKN 5 Mataram, Istiqlal menerangkan saat ini program magang ke luar negeri tersebut masih diusulkan pihaknya. Nantinya, program ini diharapkan bisa menjadi kesempatan bagi sekolah memberikan peluang kepada para siswa-siswi menguatkan kompetensi mereka.
“Ada peluang untuk magang ke luar negeri buat para siswa-siswi kita di SMKN 5 Mataram, tapi syaratnya sekolah harus ada mitra di luar. Kebetulan kemarin-kemarin ada kunjungan dari Murdoch University Perth, dan sudah rancang kerjasama dengan kami,” ungkap Istiqlal saat ditemui di ruangannya, Selasa (23/1)
Sementara ini ada lima orang siswa-siswi yang diusulkan untuk magang ke luar negeri. Tentunya mereka yang terpilih fasih berbahasa Inggris. Kendati, pengajuan pengusulan ke Jakarta ini masih menunggu hasil.
Pihak sekolah pun kembali membahas dengan Murdoch University Perth Australia terkait kerja sama, karena dari pihak mereka siap untuk menyediakan apa saja kebutuhan pihak sekolah. Baik tempat tinggal maupun tempat magang.
“Apapun syarat yang diminta oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, mereka siapkan itu. Nanti dia (Murdoch University Perth, Red) akan bantu. Jadi untuk pendanaan awal, kita diminta bicara dengan pemerintah dan kebetulan pemerintah membuat magang luar negeri,” terangnya.
Selama ini tidak banyak minat anak-anak bersekolah di SMK. Padahal peluang kerja sangat terbuka, ditambah mampu menciptakan lapangan kerja sendiri. Menurutnya, dengan adanya kesempatan untuk magang keluar negeri menjadi salah satu cara mempromosikan sekolah kejuruan.
“Jadi kalau bisa ini (magang keluar negeri,red) alangkah indahnya. Harapannya ada pembiayaan (sepenuhnya) dari pemerintah. Tapi kalau hanya diminta sekedar tiket kami siap bekerjasama dengan pemerintah. Kalau pusat ya full kita harapkan, uang makan dan lainnya,” demikian. (dpi)