Mataram (Inside Lombok) – Profesi memandikan jenazah saat ini lebih banyak digeluti oleh para orang tua. Karena usia yang sudah tidak muda lagi, biasa mengalami kesulitan saat mengangkat tubuh jenazah.
Salah seorang warga Kota Mataram yang saat ini maju menjadi calon legislatif DPRD Provinsi NTB dapil Kota Mataram, Hj. Darbahyanti mengatakan profesi memandikan jenazah sudah digeluti sejak masih remaja. Karena memandikan jenazah bagian dari proses yang wajib dilakukan umat muslim ketika ada yang meninggal.
“Saya sudah lama berprofesi memandikan jenazah ini. Mulai dari harga kain kafan Rp30 ribu sampai saat ini sudah mencapai Rp300 ribu,” katanya Senin (29/1) siang. Selama ini, banyak masyarakat yang menggunakan jasanya memandikan jenazah.
Tidak hanya di Kota Mataram bahkan sampai Lombok Timur atau Lombok Tengah. “Banyak. Kemarin itu ada sampai Lombok Tengah. Jadi saya tidak hanya menandikan tapi juga membawakan kain kafan,” katanya.
Untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat terutama kaum muda untuk memandikan jenazah, Hj. Maya sapaan akrabnya memberikan pelatihan. Saat ini pelatihan yang diberikan hingga Kabupaten Lombok Timur. “Kemarin kita berikan pelatihan di Kabupaten Lombok Timur. Agar banyak anak muda yang bisa memandikan jenazah ini,” ujarnya.
Ia mengharapkan, setiap lingkungan yang ada di Kota Mataram dan kabupaten lain di NTB memiliki petugas khusus pemandi jenazah. Dengan begitu, setiap ada yang berduka tidak kesulitan untuk menjalani semua syarat dalam penanganan jenazah. “Bagaimana membimbing sakaratul maut, hingga mengkafani harus tahu juga,” ujarnya.
Sedangkan terkait dengan maju menjadi Caleg di Pileg 2024, untuk memenuhi keterwakilan perempuan di DPRD NTB mendatang. Sebab saat ini dari 65 anggota legislatif NTB hanya memiliki satu keterwakilan perempuan. “Padahal keterwakilan perempuan di legislatif itu amanah Undang-Undang. Sehingga di Pemilu kali ini, sudah saatnya perempuan mencoblos perempuan,” katanya.
Mantan Sekretaris Satpol PP Provinsi NTB ini mengapresiasi semua perempuan dan para ibu di daerah NTB yang sudah mendedikasikan diri mereka untuk keluarga. Walau masih banyak juga kaum perempuan dan para ibu yang harus berjuang sekuat tenaga dan menjadi tulang punggung keluarga.
Ia menegaskan, jika kelak diberi amanah mewakili rakyat di kursi DPRD NTB, maka perjuangannya untuk meningkatkan derajat dan kesetaraan gender akan maksimal dilakukan sekuat tenaga.
“Saya sudah cukup berpengalaman di bidang birokrasi, pernah menjadi Lurah perempuan pertama di Mataram, dan pernah menjadi Sekretaris Camat Ampenan, hingga Sekretaris Satpol PP NTB. Insha Allah, jika saya diberi amanah di DPRD NTB saya paham apa kebutuhan masyarakat, dan apa yang harus saya perjuangkan. Khususnya untuk kaum perempuan dan para ibu-ibu kita,” tegasnya. (azm)