Lombok Barat (Inside Lombok) – Lentera Hati Islamic Boarding School (LHIBS) menjadi satu-satunya pesantren inklusi di Indonesia. Lembaga pendidikan ini pun bercita-cita bisa memberi akses pendidikan yang sama bagi semua kelompok, termasuk penyandang disabilitas.
“Alhamdulillah kami satu-satunya pesantren inklusi di Indonesia,” ujar Pimpinan Ponpes LHIBS, Muazar Habibi akhir pekan kemarin. Saat ini, jumlah santri disabilitas di LHIBS sekitar 30 orang, mulai dari tingkat PAUD hingga SMA.
Jumlah itu pun terus bertambah sejak pertama dibukanya kelas inklusi tersebut, dan tiap kelas khusus ini diisi maksimal lima persen santri disabilitas. “Itu jumlahnya 30 anak, kita kelaskan, kita klasterkan sendiri (sesuai dengan kebutuhan mereka),” jelasnya.
Guna mendukung kelas inklusi tersebut, LHIBS juga sudah memiliki guru khusus untuk santri disabilitas yang bertugas menunjang kebutuhan mereka. Tenaga guru khusus itu pun saat ini jumlahnya sebanyak lima orang, terdiri dari psikolog dua orang, pendamping dua orang dan guru agama satu orang.
Para santri pun memperoleh pelajaran yang sama dengan kelas-kelas lainnya, bahkan mereka begitu gemar berolahraga. Kendatu teknik mengajarnya yang sedikit berbeda. Sehingga memerlukan tenaga ahli. “Kita tidak menyebutnya dengan anak berkebutuhan khusus (ABK) tapi kita menyebutnya dengan anak spesial,” pungkasnya. (yud)