Mataram (Inside Lombok) – Gelombang pasang terjadi di beberapa kelurahan di Kecamatan Ampenan akhir pekan kemarin. Bencana alam tersebut mengakibatkan sebanyak tujuh perahu nelayan di Ampenan rusak akibat hantaman ombak.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Mahfuddin Noor mengatakan seminggu belakangan ini gelombang laut di Ampenan cukup tinggi, mencapai 1,5 meter. Kondisi ini tidak terjadi secara terus menerus dan membuat warga khawatir.
“Ini tidak terjadi secara terus menerus. Ini cukup berdampak pada tiga tahun yang lalu dan gelombang pasang yang menghantam lingkungan warga,” katanya, Rabu (31/1) pagi. Kelurahan yang terdampak gelombang pasang yaitu di Bintaro, Ampenan Tengah, Ampenan Selatan dan Tanjung Karang Permai.
Dari gelombang pasang yang terjadi mengakibatkan perahu nelayan rusak. “Kerugian itu ada tujuh sampan nelayan yang mengalami kerusakan. Dua rusak berat dan lain rusak ringan. Yang lain hanya hempasan gelombang ke lingkungan,” katanya.
Meski air laut masuk ke lingkungan warga sambung Mahfuddin tidak berlangsung lama dan cepat normal kembali seperti biasanya. “Langkah antisipasi kita dari satgas penanggulangan bencana koordinasi dengan camat dan lurah kita sudah distribusi peralatan untuk penanggulangan darurat,” ujarnya.
Lima kelurahan yang berpotensi terdampak di Kecamatan Ampenan sudah dibagikan karung pasir sebagai langkah antisipasi. Selain itu, masyarakat dan Pemda Kota Mataram sudah memasang tanggul darurat sekitar 100 karung.
“Itu bagian dari antisipasi gelombang pasang susulan. Itu kita bagi setiap kelurahan 100 karung. Ini tahap pertama. Kalau masih dibutuhkan kita akan bagi kembali,” katanya.
Meksi sudah terjadi gelombang pasang kata Mahfuddin, sebagian besar nelayan memutuskan untuk tidak melaut. Namun sebagian lagi menunggu hingga gelombang laut normal kembali. “Bukan tidak melaut secara terus menerus. Tapi melihat perkembangan sesuai cuaca,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, Emirald Isfihan mengatakan puskesmas setempat memantau secara aktif kondisi kesehatan warga setelah terjadi gelombang pasang terjadi. “Kita minta petugas kesehatan yang ada di kecamatan setempat untuk memantau kondisi warga,” katanya. (azm)