Mataram (Inside Lombok) – Awal Februari 2024 Gerakan Ganjar Mahfud (GGMU) NTB mendukung berbagai kegiatan seni dan budaya di Pulau Lombok. Selain menjadi hiburan bagi masyarakat, terselenggaranya berbagai event itu diharapkan meningkatkan geliat seni dan budaya di daerah, termasuk bagi para pelakunya.
“Ada beberapa event yang kita dukung. Ini khusus melibatkan pelaku seni dan budaya kita di NTB, supaya berkumpul dan menghasilkan sesuatu yang positif untuk diri sendiri dan masyarakat,” ujar Koordinator Wilayah GGMU NTB, Muhammad.
Terhitung ada lima event yang digelar. Mulai dari Pesolah Lombok Timur pada 3 Februari lalu. Kegiatan yang dilangsungkan di Lapangan IAIH Pancor ini pun membawa tema “Merawat Cinta demi Bangsa” dan dimeriahkan penampilan dari kelompok musik ReggtooN, Sasak Warior, Breaktime. Kemudian ada juga penampilan tari saman, Hadroh MDQH Pancor, dan Tongkek.
Untuk Kabupaten Lombok Barat digelar event Aksi Budaya Lombok Barat pada 4 Februari di Lapangan Umum Bola Voli Batu Kumbung, Lingsar. Event ini dimeriahkan Gendang Beleq Mule Angen, Tarian Jangger Gendang Beleq, presean dan Paguyuban Sekar Betaji, Paguyuban Putra Pandawa, dan Paguyuban Adi Luhung. Ada juga penampilan dari Nila Dirgha Orkes Irama Dopang dan pertunjukan wayang dari H. Lalu Nasib.
Pada 5 Februari di Lapangan Voli Desa Jelantik, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah dilangsungkan Pentas Berani Dangdut Cilokak. Kegiatan yang dihadiri ribuan penonton itu dimeriahkan Karokean Cilokak, Sanggar Tari Saksak Dance, Player Senima, Ocha Suta, Erni Ayuningsih, dan The Datu. Kemudian pada 6 Februari juga digelar event bertajuk Seni Pantai dari Hati di Pantai Sire, Sigar Penjalin, Lombok Utara. Event ini dimeriahkan penampilan dari ACTL, Ranger Hijaw, Blaster, Sangga Boemi, dan Rudat Setia Budi.
Tidak ketinggalan, di Kota Mataram juga digelar Satset Fest di Samarkaton Coffe, Rembiga. Kegiatan yang digelar pada 7 Februari itu mengambil tema “Memajukan Potensi Musisi Lokal”, dan dimeriahkan penampilan dari Nuansa Band, Paris Hasan, Lockblock, Partyspasi, dan ACTL.
“Semua event ini mendapat respon positif, baik dari ribuan penonton yang hadir di event-event itu maupun teman-teman yang tampil dan terlibat,” ujar Muhammad. GGMU NTB pun disebutnya yakin, para pelaku seni dan budaya perlu terus didukung untuk bisa mengekspresikan diri, menunjukkan talenta, dan mengasah kepekaan serta rasa mereka. “Pak Ganjar juga pernah berpesan, kalau pembangunan seni dan budaya sebagai bagian dari pembangunan nasional. Karena itu perlu ada komitmen untuk terus memberikan perhatian pada sektor ini demi kelanjutan kekayaan budaya Indonesia,” tutupnya. (r)