Lombok Tengah (Inside Lombok) – Sejak tiga bulan belakangan siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Montong Ara, Desa Menemeng, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah (Loteng) terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di tenda darurat. Pasalnya ruang kelas yang biasa mereka tempati sudah tidak layak huni.
Kepala SDN Montong Ara, Muhammad Fahrudin mengatakan ruang kelas yang biasanya tempat siswa dan guru melakukan proses belajar mengajar sudah tidak layak pakai karena faktor bangunan lama. “Kami minta pendapat wali murid sehingga ada pendapat untuk membangun tenda karena khawatir ruang kelas sewaktu-waktu bisa ambruk,” ujarnya, Rabu (21/2/2024).
Dikatakan, tenda darurat tempat belajar siswa dibangun secara swadaya oleh orang tua siswa yang merasa prihatin dengan anak-anak mereka yang tidak memiliki ruang kelas. “Tenda ini kami buat atas kesepakatan bersama, kita bangun gotong royong bersama wali murid. Kita gunakan sampai rehab gedung sekolah ada kejelasan,” katanya.
Kondisi tenda seadanya itu tentu saja membuat aktivitas belajar mengajar menjadi kurang efektif karena para siswa tidak fokus belajar karena kondisi panas apalagi jika turun hujan. “Air masuk ke dalam tenda buku serta peralatan sekolah siswa menjadi basah,” terangnya.
Fahrudin mengaku, pihaknya sudah melaporkan kondisi gedung sekolah kepada pihak dinas terkait agar bangunan sekolah yang rusak segera diperbaiki. “Kita sudah laporkan ke dinas, dan sudah ada yang turun Pak Kadis juga pernah ke sini, dan konsultan sudah turun untuk melihat seberapa besar kerusakan nya,” imbuhnya.
Perbaikan gedung sekolah itu pun disebutnya sudah mendapatkan kejelasan dari dinas untuk segera dilakukan perbaikan. “Kita sudah tanyakan lagi kemarin ke dinas, alhamdulillah sudah ada kejelasan. Ini segera akan dilakukan renovasi tahun 2024 ini dan sudah dianggarkan,” tandasnya. (fhr)