31.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaEkonomiOperasi Pasar Murah Diserbu Masyarakat, Bulog Pastikan Stok Beras Aman

Operasi Pasar Murah Diserbu Masyarakat, Bulog Pastikan Stok Beras Aman

Mataram (Inside Lombok) – Operasi Pasar (OP) untuk komoditi beras diserbu oleh masyarakat di Kota Mataram. Mengingat harga beras di pasar saat ini tembus hingga Rp17 ribu per kilogram (kg). Sedangkan di pasar murah hanya Rp52 ribu untuk ukuran 5 kg atau RP10,4 ribu per kg.

Pimpinan Wilayah (Pimwi) Perum Bulog NTB, Raden Guna Dharma menerangkan operasi pasar murah ini sudah menjadi komitmen dan tanggung jawab pihaknya. Operasi pasar murah beras SPHP ini direncanakan dI banyak titik, menyebar secara menyeluruh di kabupaten/kota di NTB.

“Tapi kita sudah sepakat dengan pemerintah daerah, per hari sekitar 5-10 titik kita lakukan operasi pasar. Untuk masyarakat tidak perlu panik. Terutama untuk hari-hari besar keagamaan, stok beras di NTB cukup untuk masyarakat dua bulan kedepan,” ujar Raden, Jumat (23/2).

Beras murah disediakan pun tidak terbatas, sehingga seluruh masyarakat di NTB bisa mendapatkan komoditas itu dengan harga lebih murah. “Kalau hari ini kurang, kita tambah (stok untuk operasi pasar). Kami berharap sekali tidak ada kerumunan ataupun antrean. Masyarakat tidak perlu susah payah mencari beras,” katanya.

Bahkan pembelian beras murah tidak dibatasi, karena operasi pasar ini dilakukan setiap hari di titik yang sudah disepakati bersama pemerintah daerah. Saat ini, operasi pasar tidak merambah ke pasar-pasar. Namun Bulog tetap menambah pasokan beras ke pedagang.

“Ini kita usahakan setiap hari, di depan kantor Bulog. Untuk titik lainnya, karena kita sudah ada kesepakatan itu dari dinas perdagangan yang menentukan, kita hanya mensupport beras, minyak, gula dan tepung,” ungkapnya.

Sementara itu, ketersedian stok beras sampai dengan Jumat (23/2) ini sebanyak 4 ribu ribu ton. Namun akan kembali masuk lagi 25 ribu ton, dan stok yang sedang dalam perjalan ada 13 ribu ton. Sehingga total stok beras sekitar 50 ribu ton, yang diharapkan sebelum puasa semua sudah sudah masuk gudang Bulog.

“Untuk 13 ribu ton itu (impor) langsung dari Thailand, memang dikhususkan untuk bantuan pangan (bapang) dan operasi pasar, sambil menunggu panen raya. Setelah itu baru kita berhenti menerima beras impor,” terangnya.

Terpisah, salah satu warga Dasan Agung Marhamah mengaku senang dengan adanya pasar murah yang menyediakan beras dengan harga lebih murah dibandingkan di pasar. Karena harga di pasar cukup tinggi dari harga biasanya, pasar murah ini cukup membantu bagi mereka yang hanya membeli untuk konsumsi sendiri. “Alhamdulillah cukup bagus, murah. Biasanya saya beli yang 5 kg Rp76 ribu. Di sini murah cuma Rp52 ribu. Ini buat konsumsi sendiri,” ujarnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer