Lombok Timur (Inside Lombok) – Peristiwa pembunuhan yang terjadi di Desa Bungtiang, Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur sontak menggemparkan warga setempat. Pasalnya dugaan pembunuhan tersebut dilakukan dengan sangat sadis, di mana pelaku menebas leher korban beberapa kali.
Peristiwa pembunuhan tersebut terjadi pada Jumat (8/3) malam, sekitar pukul 19.35 Wita. Korban berinisial J diduga dibunuh pelaku inisial SP yang merupakan kakak iparnya sendiri. Kejadian bermula pada pukul 18.30 Wita korban dengan istrinya terlibat cekcok lantaran tidak disediakan makan.
Berdasarkan informasi yang diterima pihak kepolisian, saat itu korban melempar istrinya dengan kayu serta mengancam dengan senjata tajam akan membunuh istrinya. “Si korban ini habis pesta miras dengan temannya di TKP pembunuhan sejak pukul 11.00 sampai 19.00 Wita,” ucap Kasi Humas Polres Lotim, IPTU Nikolas Osman, Sabtu (09/03/2024).
Merasa takut, sang istri pun berlari ke rumah mertuanya dan dikejar oleh korban yang kemudian menampar istrinya sebanyak dua kali. Saat itu, dua orang saksi pun melerai korban yang melakukan kekerasan pada istrinya itu.
“Korban meminta istrinya untuk pulang dengan alasan mau makan. Namun pada saat itu sang istri menghubungi terduga pelaku (kakak) untuk meminta tolong karena sudah dipukul,” katanya.
Korban dan istrinya pun kemudian kembali ke rumah mereka yang berdekatan dengan rumah mertua. Sekitar pukul 19.35 Wita, terduga pelaku tiba di rumah korban dan langsung masuk ke dalam rumah. Tanpa basa-basi SP kemudian menebas kepala J menggunakan parang sebanyak tiga kali.
Istri J atau saudara SP yang melihat kejadian tersebut langsung berteriak meminta tolong sehingga datang warga sekitar. Namun SP dilaporkan kabur dari TKP dan menyerahkan diri ke Polsek Sakra Barat. “Terduga pelaku itu langsung menyerahkan dirinya ke Polsek Sakbar,” terangnya.
Akibat dari kejadian tersebut korban meninggal dunia dengan luka tebas senjata tajam pada bagian kepala. Polisi pun langsung mengamankan dan melakukan olah TKP, mengamankan barang bukti, serta membawa korban untuk otopsi ke RS Bhayangkara. (den)