Lombok Timur (Inside Lombok) – Harga komoditi bahan pokok penting (bapokting) serempak mengalami kenaikan. Sebelumnya ada beras dan cabai yang harganya masih belum stabil, kini disusul dengan tomat yang juga mulai mengalami kenaikan harga.
Terpantau di beberapa pasar harga tomat sejak H-1 Ramadan sudah mengalami kenaikan yang cukup drastis. Di mana harga per kilogramnya kini mengalami kenaikan pada angka yang cukup tinggi, yakni Rp28 – 30 ribu.
Salah seorang pedagang di Pasar Masbagik Baru, Sap mengaku harga tomat sejak beberapa hari lalu mengalami kenaikan menjelang masuknya Ramadan. Hal itu diakuinya lantaran stok yang didapatkan menipis. “Ya memang sekarang mengalami kenaikan dari sananya,” katanya saat ditemui di pasar.
Kenaikan harga tersebut membuat masyarakat tentunya mengeluh di tengah harga komoditi lainnya yang juga mengalami kenaikan seperti halnya beras, cabai, dan telur. Yusron, salah seorang pembeli saat ditemui mengaku jika harga komoditas bumbu dapur saat ini rata-rata mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
“Kalau seperti ini dari mana kita dapat penghasilan lebih untuk sekedar memenuhi harga bumbu dapur yang menjadi prioritas utama kita,” terangnya. Harga tomat yang dibeli Rp30 ribu per kilogramnya pun dikatakannya tidak terlalu bagus, sebab tomat yang beredar di pasaran berukuran kecil dan setengah matang. “Harganya mahal, tapi kualitasnya tidak baik,” tuturnya.
Hal itu membuat Yusron berharap kepada pemerintah untuk bagaimana menstabilkan harga bapokting yang semakin hari semakin mahal demi meningkatkan daya beli masyarakat di tengah gempuran harga yang tak sebanding dengan penghasilan. (den)
