Mataram (Inside Lombok) – Cuaca ekstrem yang terjadi mengakibatkan gelombang pasang khususnya di Lingkungan Mapak Indah Kecamatan Sekarbela. Sejumlah rumah warga rusak akibat dihantam ombak.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Mahfuddin Noor mengatakan rumah rusak akibat gelombang pasang banyak yang sudah tidak ditempati. Jumlah rusak yaitu sekitar 12 unit rumah.
“Hanya rumah kosong. Seperti dulu itu ada 10-15 rumah,” katanya, Jumat (15/3) pagi. Namun sebelum gelombang terjadi, masyarakat setempat sudah diimbau untuk waspada terhadap gelombang ekstrem.
Warga yang tinggal kawasan itu pun disebut sudah pindah ke hunian sementara (huntara) yang disiapkan pemda. “Memang sudah kita antisipasi sebelumnya yang ada itu hanya rumah kosong. Tidak saja di rumah di bibir pantai saja tapi di lapis kedua juga sudah kosong,” ujarnya.
Terkait dengan kerusakan yang terjadi, BPBD Kota Mataram akan berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk penanganannya. Untuk lokasi lain, sejauh ini belum terdampak yang parah seperti di Mapak Indah.
“Kita tetap pantau baik yang ada di Bintaro, Penghulu Agung, Ampenan Tengah dan lainnya masih jauh dengan pantai. Jadi yang paling dekat dengan pantai ini ya di Mapak Indah,” ucap Mahfuddin.
Selain gelombang pasang, cuaca ekstrem yang terjadi juga mengakibatkan debit air sungai di Kota Mataram meningkat. Sekitar 27 batang pohon tumbang atau hanya patah ranting. “Kali Jangkuk yang meluap kemarin. Menjelang pagi sudah mulai surut,” katanya.
Selama cuaca ekstrem ini, satgas penanganan bencana Kota Mataram patroli memantau. Posko pantau tidak saja tidak di Kantor BPBD Kota Mataram tetapi juga di kantor walikota Mataram. “Satgas melakukan pemantauan. Apabila sudah hujan memantau permukaan air sungai dan pemantauan ke pantai,” katanya. (azm)