27.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaMataramMasifkan Pengawasan Selama Ramadan, Sejumlah Permainan Berpotensi Timbulkan Masalah

Masifkan Pengawasan Selama Ramadan, Sejumlah Permainan Berpotensi Timbulkan Masalah

Mataram (Inside Lombok) – Berbagai permainan dilakukan anak-anak selama Ramadan ini. Mulai dari balap lari, perang sarung, dan lain-lain. Permainan tersebut dikhawatirkan berpotensi terhadap perjudian dan menimbulkan permasalahan sehingga pengawasan harus dimasifkan.

Walikota Mataram, Mohan Roliskana mengatakan beberapa permainan yang kerap dilakukan anak-anak selama Ramadan ini yaitu perang sarung, lomba lari dan lainnya. Aktivitas ini juga berpotensi menjadi ajang perjudian. “Itu selalu menjadi warna ketika memasuki bulan Ramadan. Kadang-kadang anak-anak ini mengisi waktu itu tanpa mereka sadari itu menimbulkan persoalan terutama kita para orang tua,” katanya.

Tindakan yang dilakukan tersebut berpotensi pada keributan sehingga tidak saja dijadikan sebagai ajang untuk bersenang-senang. “Ada sentimen kelompok mereka kemudian saling serang dan segala macem,” katanya.

Selama ini, Pemkot Mataram melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) rutin melakukan patroli untuk menertibkan aktivitas tersebut. Patroli yang dilakukan terutama di lokasi-lokasi yang kerap dijadikan sebagai tempat lomba lari atau perang sarung. “Kita tandai tempat-tempat mereka sering melakukan kegiatan itu. Kita sudah sisir semua,” katanya.

Pengawasan ini akan lebih dimasifkan pada saat libur sekolah. Karena dikhawatirkan pada saat libur sekolah aktivitas anak-anak akan lebih masif. “Itu kita jaga lebih intens lagi besok. Karena tidak libur saja anak-anak itu sudah begini apalagi libur,” ujar Mohan.

Mohan meminta agar pengawasan tidak saja dilakukan oleh Pemkot Mataram melainkan juga para orang tua. Karena meskipun hanya pakai sarung, tapi nanti itu dikhawatirkan ada saja yang memasukkan batu ke dalam sarung sehingga sangat berbahaya.

“Cuma kan masalahnya anak-anak bisa saja nanti punya cara yang lebih lain yang membahayakan. Bisa saja di dalam sarung ditaruh batu kan bisa masalah nanti,” tegasnya. Tokoh masyarakat dan tokoh agama di lingkungan masing-masing juga ikut membantu mengawasi kegiatan anak-anak. “Juga ikut membantu. Tapi kami juga tetap untuk mengawasi,” tutupnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer