Mataram (Inside Lombok) – Pemprov NTB menggelar berayan bebuke bersama seluruh petugas kebersihan, kepala organisasi perangkat daerah (OPD) hingga media. Berayan yang digelar untuk menjalin rasa kebersamaan dengan seluruh lapisan masyarakat.
Penjabat Gubernur NTB, H. Lalu Gita Ariadi mengatakan berayan bebuke ini menjadi penutup kegiatan gelegar khazanah Ramadan yang digelar selama 20 hari di bulan Ramadan ini. Kegiatan khazanah Ramadan yang cukup ramai selama 20 hari terakhir ini menghidupkan para pelaku usaha terutama para kuliner.
“Berayan itu makan bersama tapi bukan begibung,” katanya, Jumat (5/3) malam. Masing-masing OPD membawa bekal sendiri pada kegiatan tersebut menggunakan rantang. Nantinya, bekal yang dibawa dibuka untuk dimakan secara bersama dengan menu-menu yang dibawa oleh OPD yang lain.
“Berayan itu makan bersama dengan membawa makan masing-masing. Kepala dinas membawa rantang dari rumah terus berbagi di sini,” katanya. Sementara untuk pasukan kuning atau petugas kebersihan sudah disiapkan langsung oleh panitia. Kegiatan ini bukan untuk pertama kalinya, namun yang berbeda tahun ini yaitu bersama petugas kebersihan. “Tahun-tahun dulu juga sudah ada tapi itu di pendopo. Sekarang karena momentum penutupan ini (khazanah Ramadan red) makanya kita sekalian,” katanya.
Selain itu, pasca Covid-19 ini pelaksanaan kegiatan pada bulan Ramadan kembali dipusatkan di Islamic Center. Sebagai salah satu ikon NTB ini dibangkitkan kembali sebagai epicentrum kegiatan ibadah.
“Sekarang ingin kita kembalikan konsep awal bahwa IC ada epicentrum kegiatan ibadah sosial dan syiar islam. Lebih bulan Ramadan ini kita ramaikan dengan berbagai aktivitas seperti tadarus dan menghadirkan imam besar dari berbagai negara,” katanya.
Tahun ini, Pemprov NTB mendatangkan kembali imam-imam besar dari timur tengah. Kedatangan imam besar ini untuk menghadirkan suasana shalat tarawih seperti di Tanah Suci.
“Nanti kita akan tambah lagi. Untuk memberikan kesan dan daya untuk shalat tarawih di Masjid Hubbul Wathan IC, karena imam-imamnya dari Mekah dan Madinah,” katanya. (azm)