Mataram (Inside Lombok) – Kelompok terbang (kloter) 2 Lombok Tengah (Loteng) diberangkat Senin (13/5) sore ke Tanah Suci. Di mana, jumlah calon jemaah haji (CJH) kloter dua ini sebanyak 393 orang termasuk petugas. Dari jumlah ini sebanyak 288 orang atau 74,2 persen masuk kategori risiko tinggi (risti).
Plt. Kepala Bidang Pelaksanaan Haji dan Umrah (PHU) pada Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi NTB, Azharuddin mengatakan dari ratusan jemaah yang masuk risti terdiri dari jemaah pria sebanyak 141 orang dan jemaah wanita 147 orang. “Untuk yang lansia dari kloter 2 ini yaitu sebanyak 122 orang jemaah terdiri dari pria sebanyak 67 dan jemaah wanita sebanyak 55 orang,” katanya.
Selain itu, dari total jemaah yang berangkat kloter dua ini sebanyak dua Jemaah terpaksa ditunda keberangkatannya. Hal ini lantaran sakit menjelang pemberangkatan. Untuk mengantisipasi kekosongan kursi sudah diganti dengan jamaan cadangan lainnya. “Jemaah tunda berangkat LOP – 02 atan nama Baiq Srimunda Hartini (62) karena sakit. Sedangkan Ki Agus Adnan (63) menemani istri yang sedang dirawat,” katanya.
Sementara jemaah penggantinya yaitu dari Loteng atas nama Supardi,Se Bin H Mawardi dan Senisah Binti H Hariri. Selain itu, sebanyak tujuh orang jemaah dari kloter 2 Lombok Tengah menggunakan kursi roda.
Ia mengatakan, ratusan jemaah yang risti diminta untuk menjaga kesehatan selama berada di Tanah Suci. Selain itu, bisa membawa obat yang biasa dikonsumsi ketika berada di Tanah Air. “Kita imbau kepada mereka untuk menjaga makanan dan lebih sering minum. Di sana informasinya suhunya tidak terlalu panas. Berkisar 30-32 drajat,” katanya.
Ia mengatakan, cuaca di Tanah Suci tahun ini tidak terlalu tinggi seperti tahun lalu. Berdasarkan informasi yang diterima, suhu di Madinah saat ini yaitu 30-32 drajat. “Tidak terlalu ekstrem suhunya di sana sekarang. Tahun ini Alhamdulillah agak berbeda,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, jemaah yang masuk kategori Risti yaitu darah tinggi, kolesterol, penyakit jantung, asam urat dan beberapa penyakit lainnya. “Kalau tujuh orang yang pakai kursi roda karena memang sudah sepuh dan jari jemaah lansia prioritas,” terangnya. (azm)