27.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaEkonomiMaksimalkan Serapan Jagung Petani NTB, Bulog Butuh Gudang Filial

Maksimalkan Serapan Jagung Petani NTB, Bulog Butuh Gudang Filial

Mataram (Inside Lombok) – Produksi jagung di tingkat petani di NTB belakangan mengalami surplus, hingga beberapa perusahaan swasta menghentikan penyerapan mereka. Menanggulangi hal ini, Perum Bulog NTB pun terus memaksimalkan serapan jagung petani dan mengharapkan ada dukungan pemerintah, antara lain dengan menyediakan gudang filial atau gudang pinjam pakai.

Berdasarkan data Dinas Pertanian NTB, produksi jagung khususnya wilayah Sumbawa mencapai 695 ribu ton dengan kadar air 14 persen. Saat ini produksi jagung lebih meningkat hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Sampai saat ini Perum Bulog NTB tetap menyerap dan sudah menyerap sebanyak 13 ribu ton di Pulau Sumbawa. Baik di cabang Bima maupun cabang Sumbawa. Namun masih ada kendala, yakni pada space gudang. Di mana sebenarnya gudang Bulog merupakan gudang konvensional, artinya gudang itu diperuntukan hanya untuk gabah dan beras.

“Dengan adanya over produksi jagung, pemda, DKP dan dinas-dinas lainnya dari hasil rapat, Bulog NTB diminta optimalkan menyerap jagung petani. Saat ini solusi yang sudah kami sampaikan kepada pemprov maupun juga direksi kami solusinya adalah sewa gudang,” ujar Pimpinan Wilayah (Pinwil) Perum Bulog NTB, Raden Guna Dharma, Senin (20/5).

Kemudian pinjam pakai gudang yang tidak terpakai dan sampai saat ini, khusus di cabang Bima itu sudah dua gudang yang disewa Bulog dengan kapasitas 1.000 ton di kota Bima dan 7.000 ton di wilayah Dompu. Dan masih di dalam proses administrasi karena memang gudang vilia atau gudang sewa itu di SOP bulog harus ada persyaratan khusus. “Satu adalah keamanan, sarananya, layak atau tidaknya gudang itu untuk penyimpanan jagung,” ucapnya.

Banyak gudang-gudang vilia atau gudang pinjam pakai dan sewa di wilayah Bima. Hanya saja lantainya masih lantai tanah dan tidak sesuai standar, sehingga bisa mempengaruhi pada kualitas jagung itu. Tetapi untuk dua gudang yang di Bima dan Dompu sudah layak dari segi keamanan, sarana, kelayakan gudangnya, terlokalisir, itu juga memudahkan bulog tetap melakukan treatment sesuai SOP. “Jadi bulog itu unlimited dana, khusus untuk jagung ini tidak terbatas, makanya kami sudah koordinasi dengan pemprov mengenai optimalisasi penyerapan jagung,” terangnya.

Bulog NTB juga sedang mensurvei gudang dengan kapasitas 5.000 ton di Lombok Timur. Jika sudah layak, maka petani-petani dompu dan Bima mereka sanggup untuk menyetor ke wilayah Lombok. Dimana bulog memberikan keleluasaan kepada para petani jagung wilayah Dompu dan Bima. “Artinya mereka tidak hanya menyetor ke wilayah Bima dompu tapi di Lombok Timur juga kami akan buka penyerapan jagung,” katanya.

Sementara itu, Bulog NTB berharap kepada semua pihak, termasuk pemerintah Daerah khususnya NTB ada support dari pemerintah daerah bagaimana membantu Bulog menyiapkan gudang filial, yang kira kira memang memenuhi syarat dari SOP Bulog. “Kami tidak mungkin juga berjalan sendiri, tanpa support dari pemerintah daerah, namun dari hasil diskusi kemarin dari pemerintah provinsi mereka siap membantu bulog menyiapkan gudang filial,” demikian. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer