Mataram (Inside Lombok) – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Mataram mulai tahun ini mengupayakan bisa menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD), salah satunya dari pengelolaan Mataram Water Park (MWP). Meski begitu, target PAD tersebut terbilang masih minim, yaitu hanya Rp10 juta.
Kepala Dispora Kota Mataram, Suhartono Toemiran mengatakan meski target PAD masih minim, hal ini menjadi cara pihaknya tidak menjadi organisasi perangkat daerah (OPD) yang menghabiskan anggaran saja. “Bukan hanya sekedar dinas yang menghabiskan PAD saja, tapi juga menjadi dinas yang menghasilkan PAD,” katanya, Selasa (27/5) pagi.
Ia mengatakan, PAD yang akan diperoleh yaitu bersumber dari penyewaan kolam yang ada di MWP. Kolam renang yang ada di MWP tersebut disewa oleh masyarakat umum dan juga para klub. “Ada masyarakat umum. Ada klub yang sewa, sekolah-sekolah dan itu sudah ada perdanya,” ujarnya.
Disebutkan, hingga Mei 2024 ini jumlah PAD yang diperoleh melalui penyewaan kolam yaitu sekitar Rp3-4 juta. “Sudah ada kita dapat pemasukan dari MWP ini,” ucapnya.
Selama ini penyewaan fasilitas yang ada di MWP sudah cukup banyak terutama anak-anak sekolah. Pada hari kerja Senin hingga Jumat paling ramai ketika sore hari yang didominasi para atlet renang. Sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu yaitu masyarakat umum. “Kalau pagi itu ada member kita perorangan. Dia latihannya pagi. Kebetulan sekolah dekat sana diantar orang tuanya,” terang Suhartono Toemiran.
Sementara untuk total pengunjung setiap minggu katanya belum diketahui secara pasti. Paling banyak yang menggunakan fasilitas tersebut dari kalangan klub. “Sementaran ini yang paling banyak penggunanya klub itu,” katanya.
Guna meningkatkan jumlah pengunjung, Dispora Kota Mataram juga menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah yang ada seperti taman kanak-kanak. Direncanakan, fasilitas yang ada akan direvitalisasi kembali. “Mungkin ada beberapa kita kerjasama juga mendorong anak-anak TK. Dan membuat selayak mungkin dulu lah baru kita. Kita juga sudah ada gambar MWP itu,” katanya.
Revitalisasi MWP ini sudah diusulkan ke pemerintah pusat. Jika ada bantuan anggaran dari pemerintah pusat maka bisa langsung ditata agar lebih baik. “Anggaran untuk revitalisasi itu Rp5,93 miliar diajukan ke pemerintah pusat,” katanya. (azm)