Lombok Barat (Inside Lombok) – Untuk menjaga denyut nadi logistik dan meningkatkan kualitas layanan jasa kepelabuhanan, di kurang lebih 32 terminal non petikemas di seluruh Indonesia. Pelindo multi terminal kini tengah fokus untuk melakukan transformasi berkelanjutan, termasuk di pelabuhan Pelindo Lembar.
Peningkatan kualitas layanan ini pun telah dimulai dengan melakukan standarisasi pelabuhan. Kemudian juga peningkatan kompetensi dan keterampilan sumber daya manusia (SDM). Hingga pengembangan teknologi dengan menggunakan sistem operasi pelabuhan non petikemas terintegrasi melalui implementasi PTOS-M (Pelindo Terminal Operating System Multipurpose).
Direktur Utama PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), Ary Henryanto menjelaskan bahwa SPMT berupaya untuk menguatkan pondasi bisnis, serta meningkatkan standar layanan operasionalnya. Dengan tujuan untuk memberikan layanan yang efektif dan efisien sehingga diharapkan dapat membantu menurunkan biaya logistik nasional.
Kata dia, SPMT berupaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan melalui transformasi pelabuhan yang berkelanjutan yang dilakukan secara bertahap. “Hingga saat ini, SPMT telah melakukan transformasi di 25 terminal dan akan dilanjutkan dengan transformasi di 5 terminal pada tahun ini. Yakni di terminal (pelabuhan) Malahayati, Lhokseumawe, Parepare, Garongkong, dan Lembar,” bebernya.
Ary menambahkan, salah satu langkah dalam meningkatkan market share, SPMT melaksanakan program peningkatan status terminal multipurpose menjadi terminal dedicated. Guna meningkatkan layanan end to end kepada para pengguna jasa.
Pihaknya mengklaim bahwa, transformasi pelabuhan tersebut telah membawa dampak positif. Salah satunya pada peningkatan produktivitas bongkar muat curah kering yang pertumbuhannya mencapai satu persen. Dari yang awalnya 18.251.167 ton, hingga bulan April lalu meningkat menjadi 18.448.528 ton. Begitu pun dengan realisasi trafik bongkar muat kendaraan, hingga April 2024 juga mengalami pertumbuhan sebesar 1,86 persen. Dari yang awalnya 567.961 unit menjadi 578.544 unit. Sedangkan trafik bongkar muat general & bag cargo, pertumbuhannya hingga April 2024 telah mencapai 2,5 persen.
Ary juga menyebut, bahwa efisiensi operasional pasca transformasi juga ditandai dengan penurunan waktu sandar. Sehingga untuk bisa mencapai berbagai target di tahun 2024 ini, Pelindo akan melakukan serah operasi sejumlah terminal kepada SPMT yang rencananya akan dilaksanakan pada pertengahan tahun ini.
“Sejumlah strategi telah disiapkan SPMT dalam mendorong pertumbuhan kinerja tahun 2024 melalui sistemisasi & digitalisasi proses bisnis yang sejalan dengan pelaksanaan transformasi pelabuhan,” pungkasnya. (yud)