Lombok Utara (Inside Lombok) – Kebakaran yang kerap terjadi di Gili Trawangan menjadi atensi Pemda KLU. Terlebih lokasi kebakarannya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi lagi kebakaran dilokasi yang sama, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) KLU meminta pengadaan alat berat untuk mengurai sampah.
Kepala Damkar KLU Suhardi mengatakan, kaitan dengan kebakaran di Gili Trawangan tahun kemarin dan tahun ini berada di TPA. Di mana kebakaran yang di TPA sampai saat ini tidak pada penyelesaian masalahnya. Maka selama itu akan terjadi kebakaran, ketika mencuat lagi, angin kencang dan kebakaran lagi.
“Kita sudah koordinasi dengan DLH, dengan pihak pihak terkait, dengan pengelola sampah yang ada disana. Sebenarnya kami meminta untuk diurai sampah itu cuman alatnya yang tidak ada,” ujar Suhardi, Jumat (14/6).
Selain itu, pihaknya sudah coba koordinasi dengan asisten staf ahli. Pasalnya jika tidak diurai maka kebakaran akan terus terjadi. Meskipun sudah dipadamkan, karena sisa-sisa kebakaran yang ada masih bisa timbul kembali. Mengingat lokasi kebakarannya di TPA dengan banyaknya bahan-bahan yang mudah terbakar dari sisa sampah yang ada. “Kemungkinan akan terjadi lagi. Makanya kami terus meminta adanya alat-alat berat untuk mengurai itu. Karena sampai terus ditumpuk lagi,” tuturnya.
Di sisi lain, KLU sendiri ada beberapa wilayah menjadi antisipasi kebakaran yang kerap kali terjadi. Seperti didaerah Kecamatan Bayan, Kayangan, dan Pemenang di Gunung Malaka, termasuk yang berada di Gili Trawangan. Akibatnya operasional TPA menjadi terganggu dan kesehatan warga yang tinggal di wilayah sekitar TPA.
“Lahan-lahan kosong seperti ladang yang sering kebakaran, ada juga TPA. Makanya, ini kita sedang membuat perdanya ini untuk bagaimana kita bisa mencegah,” jelasnya. Saat ini perdanya sedang kita rancang oleh pemda KLU, sehingga jelas arahnya mau ke mana untuk melakukan tindakan dan penanganan kebakaran. (dpi)
