Lombok Utara (Inside Lombok) – Sekretaris Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Lombok Utara(KLU) menyatakan bahwa rekomendasi partai ke bakal calon bupati KLU, yaitu Dr. Muchsin Muhtar resmi final. Bahkan surat rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB sudah ditembuskan ke ketua DPC.
Surat tersebut diantarkan langsung ke pendopo oleh fraksi PKB Putrawadi sekaligus ketua desk pilkada PKB Lombok Utara. Terlebih Dr. Muchsin dalam waktu dekat akan segera melakukan deklarasi. Hal ini sebagai bentuk keseriusan dan ketegasan bahwa PKB dengan berbagai isu yang beredar tetap kompak.
“Saya tegaskan PKB tidak pecah, PKB justru semakin kompak dan semangat untuk memenangkan Dr. Muchsin. Kami segera deklarasi tinggal menunggu waktu yang pas jadi tunggu saja,” tegas Sekretaris DPC PKB KLU, Ada Malik, Jumat (14/6).
Dijelaskannya, rekomendasi calon bupati yang dikeluarkan untuk Dr. Muchsin dari DPP PKB itu final dan mutlak wajib ditaati oleh DPC beserta seluruh jajaran pengurus tanpa terkecuali. Jadi ketika H. Djohan Sjamsu sebagai ketua DPC tidak tahu menahu menyangkut proses rekomendasi bacalon yang akan diusung PKB itu hal yang tidak mungkin. “Kalau beliau bilang belum tau calon dari PKB nanti saya akan kirimkan lagi rekomendasi dari DPP tersebut,” katanya.
Untuk rekomendasi calon bupati yang dikeluarkan untuk Dr. Muchsin dari DPP PKB itu final dan mutlak wajib ditaati oleh DPC beserta seluruh jajaran pengurus tanpa terkecuali. “Kami sebagai kader partai sekarang hanya melaksanakan apa yang sudah diputuskan oleh DPP saja,” ujarnya.
Sementara itu, Ada Malik menilai jika keberhasilan PKB KLU meraup 6 kursi bukan hanya hasil Djohan Sjamsu semata. Tetapi itu juga hasil kerja bersama dengan semua pengurus dari tingkat DPC, DPAC, DPRT dan semua banom banom partai, bahkan calon DPR RI juga terlibat langsung di semua daerah untuk membesarkan partai ini. “Jadi bukan kerja sendiri sendiri. Inikan organisasi, masa sendiri-sendiri,” ucapnya.
Lebih lanjut, terkait ucapan Djohan Sjamsu yang sebelumnya mengaku masih melakukan komunikasi di tingkat DPP menyangkut rekomendasi bakal calon bupati. Pihaknya merasa bingung dan terheran-heran dengan pengakuan tersebut. Bahkan dipertanyalan, Djohan berkomunikasi dengan siapa di DPP.
“Justru harusnya beliau laksanakan perintah DPP itu baru pas. Terkait keberlanjutan pembangunan saya kira tidak perlu dikhawatirkan, tinggal disampaikan aja ke calon yang diputuskan partai,” demikian. (dpi)
