31.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaKesehatanKasus DBD Menurun, Dikes Kota Mataram Tetap Gencarkan PSN

Kasus DBD Menurun, Dikes Kota Mataram Tetap Gencarkan PSN

Mataram (Inside Lombok) – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Mataram sudah terjadi penurunan signifikan. Meski terjadi penurunan, Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Mataram, tetap menggencarkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 4 plus.

Kepala Dikes Kota Mataram, Emiral Isfihan menegaskan gerakan PSN yang tetap digencarkan saat ini bukan karena adanya peningkatan kasus, melainkan sebagai langkah antisipasi terjadinya peningkatan kasus di Kota Mataram. Apalagi kasus DBD secara nasional meningkat. “Kami tidak mau lagi menerapkan strategi seperti tim pemadam kebakaran, yang bekerja saat terjadi kasus DBD,” katanya.

Dikatakan Emirald, kasus DBD di Kota Mataram saat ini sudah mulai turun dari 90 kasus di bulan April 2024, menjadi 50 kasus di bulan Mei 2024. Meski terjadi penurunan, Dinas Kesehatan tidak ingin terlena sehingga gerakan PSN dan fogging tetap digencarkan.

Dinkes Kota Mataram lanjut Emirald yaitu sudah membuat pemetaan daerah-daerah berisiko tinggi atau masuk kategori zona merah. Pemetaan yang dilakukan sesuai dengan wilayah kerja 11 puskesmas di Kota Mataram. Untuk saat ini antara lain terdata kasus paling tinggi di Puskesmas Cakranegara dan Puskesmas Selaparang. “Untuk dua wilayah itu, kami sudah koordinasikan dengan lurah dan camat masing-masing,” katanya.

Menurutnya, tingginya kasus DBD di dua wilayah tersebut disebabkan karena banyak warga yang memiliki usaha pengumpul barang bekas. Usaha ini disebut menjadi pemicu jentik nyamuk demam berdarah. “Usaha barang bekas inilah yang menjadi salah satu pemicu terjadinya jentik nyamuk demam berdarah,” katanya.

Dinas Kesehatan Kota Mataram sudah meminta kepada semua elemen mulai dari camat, lurah, lingkungan hingga tim puskesmas. Langkah yang dilakukan yaitu melakukan PSN dan memantau potensi jentik nyamuk sehari setelah hujan turun. “Selain itu bubuk abate juga kita siapkan dan dibagi gratis. Masyarakat yang butuh, bisa minta ke puskesmas atau kader lingkungan,” katanya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer