27.5 C
Mataram
Jumat, 25 Oktober 2024
BerandaDaerahDampak Hujan Tak Begitu Dirasakan, Ratusan KK di Tunggu Lawang Barat Krisis...

Dampak Hujan Tak Begitu Dirasakan, Ratusan KK di Tunggu Lawang Barat Krisis Air Bersih

Lombok Barat (Inside Lombok) – Dampak dari hujan yang sempat mengguyur sebagian besar wilayah Lombok Barat beberapa hari terakhir tak dirasakan oleh ratusan KK warga Dusun Tunggu Lawang Barat, Desa Kuripan Selatan, Kecamatan Kuripan. Sebagaimana diketahui, kawasan itu memang menjadi langganan kekeringan.

“Memang beberapa RT, beberapa titik kita di Tunggu Lawang Barat itu, ketika musim kering seperti ini jadi sangat kering sekali,” tutur Kadus Tunggu Lawang Barat, Ruslan saat dikonfirmasi, Kamis (04/07/2024).

Bahkan, kondisi sumur-sumur bor yang dimiliki warga pun diakuinya justru semakin kering. “Hujan beberapa hari ini belum ada dampaknya ke kita. Karena hujan kemarin ini malah semakin mengeringkan sumur-sumur yang ada itu,” imbuhnya.

Kendati ia tak paham pasti penjelasan secara ilmiahnya. Namun, hal itu diakuinya kerap terjadi saat hujan turun di musim kemarau. “Jadi dampaknya memang seperti itu dari dulu, entah dari sisi ilmiahnya bagaimana. Jadi kalau sudah mulai musim hujan itu, bukan mata air yang datang tapi malah makin kering dia (sumur warga, Red),” beber dia.

- Advertisement -

Ruslan pun mengatakan bahwa intensitas hujan di kawasan tersebut memang jauh lebih sedikit dibanding dengan wilayah lainnya di Lombok Barat. “Hujan kemarin itu saja hanya bikin tanah basah saja,” lanjutnya.

Warganya pun saat ini masih krisis air bersih dan membutuhkan bantuan droping air, untuk bisa memenuhi kebutuhan mereka. Dijabarkan, jumlah warganya yang terdampak kekeringan saat ini. Mulai dari RT 1 warga yang terdampak kurang lebih berjumlah 45 Kepala Keluarga (KK). Kemudian di RT 2 yang terdampak sekitar 70 KK dan di RT 8 berjumlah 40 KK.

Warga saat ini hanya bisa mencukupi kebutuhan air bersih mereka dengan meminta kepada warga dan sanak saudara yang masih memiliki akses air bersih. “Karena memang ada di beberapa titik itu, di wilayah bawah itu ada mata air di situ. Jadi di situ mereka meminta dan diangkut dengan jeriken,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Lobar, Sabidin pun mengakui dari 16 desa di lima kecamatan yang terdampak kekeringan di Lobar. Sudah ada sekitar tiga Desa yang mengajukan bantuan air bersih, diantaranya Desa Kuripan Selatan. “Sudah ada usulan permintaan air bersih dari tiga desa, yaitu Desa Kuripan Selatan, Desa Banyu Urip Gerung, dan Desa Labuan Tereng,” ungkap Sabidin.

Dia mengakui bahwa saat ini droping air bersih sudah mulai dilakukan sejak pekan lalu. Karena kata dia, hujan yang kadang mengguyur wilayah Lobar masih fluktuatif dan tak berdampak bagi wilayah yang menjadi langganan kekeringan. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer