Mataram (Inside Lombok) – Geopark Rinjani yang menjadi salah satu bagian dari geopark dunia ini diusulkan menjadi cagar biosfer Unesco. Meski masih diajukan, namun besar harapan agar ini dapat terwujud. Sehingga dapat menambah deretan prestasi yang ditorehkan olej Rinjani.
“Tahun ini Rinjani bisa dapat dua predikat internasional dari Unesco, selain UGGN juga sebagai cagar biosfer dunia,” kata General Manager Geopark Rinjani, Chairul Mahsul, di Mataram, Selasa (10/7).
Ia mengatakan bahwa usulan cagar biosfer Rinjani akan diajukan pihak LIPI bersama Pemprov NTB dalam sidang The International Coordinating Council of The Man and The Biosphere Programme (ICC-MAB) ke-30 United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), di Palembang, Sumatera Selatan, pada 23-28 Juli 2018 mendatang.
“Ada beberapa juga yang diajukan oleh LIPI, selain Rinjani. Ada Berbak Sembilang di Sumatera Selatan dan Betung Kerihun dai Kalimatan Barat,” ujarnya.
Cagar Biosfer merupakan suatu kawasan yang terdiri dari ekosistem asli, ekosistem unik, dan atau ekosistem. Dimana semuanya itu telah mengalami degradasi yang keseluruhan unsur alamnya dilindungi dan dilestarikan bagi kepentingan penelitian dan pendidikan. Saat ini tercatat ada 699 cagar biosfer tersebar di 120 negara di dunia, 11 di antaranya berada di Indonesia.
“Ditambah tiga cagar biosfer baru yang diusulkan LIPI termasuk Rinjani, maka di Indonesia diharapkan akan ada 14 cagar biosfer dunia,” ujarnya.
Pihaknya jga merasa optimis Rinjani dapat ditetapkan menjadi cagar biosfer Unesco. Apalagi Rinjani juga sudah masuk dalam daftar Unesco Global Geopark Network (UGGN). Sehingga predikat ini juga diharapkan dapat menjadikan Rinjani sebagai cagar biosfer Unesco.
Sementara itu, penyerahan sertifikat fisik UGGN Rinjani akan dilakukan pada pertemuan International Conferencce Global Geopark, 8-14 September 2018 mendatang. Penetapan UGGN Rinjani sebagai cagar biosfer dunia Unesco diharapkan dapat meningkatkan upaya konservasi dan pelestarian lingkungan di Rinjani.
Setelah menerima dua predikat internasional dari Unesco, Rinjani juga ditunjuk menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan Asia Pasific Geopark Network Symposium pada September 2019. Lebih dari 1.500 peserta dari berbagai negara akan menghadiri kegiatan ini. Ini juga akan dijadikan sebagai ajang promosi Rinjani. (IL1)