Lombok Tengah (Inside Lombok) – Pemerintahan Daerah Lombok Tengah (Loteng) mulai berlakukan integrasi layanan primer (ILP) di seluruh puskesmas. Hal ini diklaim untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat.
Bupati Loteng, Lalu Pathul Bahri menerangkan dengan layanan ini masing-masing pelayanan kesehatan di Loteng sudah terintegrasi, sehingga tidak perlu lagi menggunakan sistem poli, melainkan menggunakan sistem klaster. “Itu sudah dilaksanakan di Loteng. Ada lima klaster dan kita sudah melakukan di seluruh puskesmas,” katanya, saat peluncuran ILP di Puskesmas Puyung, Rabu (21/8).
Dijelaskan, klaster satu untuk manajemen; klaster dua untuk kesehatan ibu, anak dan balita; klaster tiga untuk dewasa dengan lansia; klaster empat untuk pencegahan penyakit menular; dan klaster lima untuk lintas klaster. Pelayanan ini pun sudah terintegrasi ke seluruh puskesmas di Loteng.
Menurut Pathul, adanya ILP ini untuk menunaikan hajat pemerintah terkait Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional. “Masuknya sudah jelas, misalnya pasien dengan rentang usia 15 tahun sampai dengan 40 tahun maka langsung masuk di klaster tiga, karena ada dewasa sampai dengan lansia,” imbuhnya.
Sistem ini diyakini akan memudahkan masyarakat, karena tidak perlu lagi mengurus administrasi, mengingat data pasien sudah ada di dalam rekam medik elektronik. “Ini memudahkan pekerjaan karena tidak lagi menggunakan administrasi kertas,” ungkap Pathul.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Loteng, Suardi mengatakan jika pelaksanaan ILP ini sesuai dengan rencana maka bisa menghemat biaya kesehatan bahkan bisa menurun. “Pembiayaan untuk pengobatan saja itu hampir Rp85 miliar. Jika nanti angka orang sakit bisa menurun bisa kita gunakan untuk pencegahan, dan membangun prasarana,” katanya.
Kendati demikian, pihaknya memang belum menghitung penghematan anggaran apabila layanan ini sudah berjalan efektif. “Kita belum hitung secara real tapi mencegah lebih baik dari pada mengobati, termasuk juga kita terus benahi jaringan karena ini sistem elektronik,” tandasnya. (fhr)