Lombok Utara (Inside Lombok) – Kementerian Pertanian saat ini tengah mendorong penambahan dan perluasan areal tanam padi diseluruh wilayah Indonesia, termasuk di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Hal ini dilakukan dengan harapan produksi padi para petani di KLU meningkat, sehingga mampu memenuhi kebutuhan dalam daerah maupun negeri.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) KLU, Tresnahadi mengatakan program perluasan areal tanam padi ini dilakukan karena Indonesia sedang dalam kondisi rawan pangan. Tidak bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri, terutama untuk beras, sehingga terpaksa pemerintah mengimpor.
Guna mendukung hal tersebut, pemerintah pusat telah memberikan beberapa kegiatan. “Kegiatan yang diberikan pemerintah pusat, misalnya irigasi perpompaan. Kita kemarin di APBD murni dapat 7 kelompok untuk pompa air, sudah kita laksanakan dan sudah jalan,” ujarnya, Rabu (25/9).
Kemudian, mendapatkan lagi untuk 12 kelompok petani dari program tersebut. Namun saat ini baru 6 kelompok yang mendapatkannya, karena syarat untuk bisa mendapatkan perpompaan ini adalah harus ada sumber air dan siap menanam padi sesuai dengan petunjuk dan teknis yang ada.
“Tahap pertama itu menggunakan mesin (pompa air,red) 6 inci, sekarang tahap kedua itu 4 inci. Mudah-mudahan sisa kelompoknya bisa segera kita usulkan, sekarang ini sedang dicarikan lokasi yang sesuai dengan juknisnya,” ungkapnya.
Dikatakan, para kelompok petani yang melaksanakan program perluasan areal tanam ini dilakukan secara suwa oleh kelompok. Mulai dari pengadaan mesin, rumah pompa dan kebutuhan lainnya. Nantinya dari pemerintah yang akan menyiapkan bantuan dana untuk kebutuhannya. “Semua kelompok yang melaksanakan dan itu semua tanggung jawab dari kelompok yang diberikan bantuan tersebut,” katanya.
Selain itu, ada juga bantuan pompa air untuk menunjang program ini. Belum lama ini, Pemkab Lombok Utara melalui DKP3 KLU mendapatkan 41 pompa air dengan ukuran 3 inci dan sudah dibagikan kepada kelompok petani yang ada. “Kita Bagi di kecamatan Tanjung dan Gangga itu 28 unit, Bayan dan pemenang 13 unit jadi jumlah 41 unit, pada kelompok yang berhak menerima itu,” ucapnya.
Selanjutnya, ada program irigasi perpipaan di ATB (areal tanam baru) dengan jatah 41 kelompok petani. Namun baru bisa terealisasi 5 kelompok, pasalnya sedikit kesulitan untuk irigasi perpipaan ini, karena harus mencari lokasi yang sesuai juknis. “Polanya swakelola semua dan dilaksanakan semua oleh kelompok,” terangnya.
Diharapkan dengan program ini produksi padi di Lombok Utara meningkat dari sebelumnya, karena tujuan program ini adalah peningkatan produksi padi dan area tanaman. Selain itu, kelompok-kelompok tani bisa melaksanakan kegiatan sebaik baiknya. “Memang yang dapat program ini menanam padi, bisa sih diselingi dengan palawija. Tapi wajib tanam padi, kalau bisa padi itu padi terus menerus, itu harapannya,” tandasnya. (dpi)