34.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaDaerahNTBMuseum NTB Wakili Indonesia Pameran di Arab Saudi, Bawa Delapan Benda Bersejarah

Museum NTB Wakili Indonesia Pameran di Arab Saudi, Bawa Delapan Benda Bersejarah

Mataram (Inside Lombok) – Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) akan mewakili Indonesia untuk berpartisipasi dalam pameran International Islamic Arts Biennale. Sebanyak delapan benda bersejarah dari Provinsi NTB akan dibawa pada pameran tersebut.

Delapan koleksi yang akan dipamerkan beberapa diantaranya adalah Cipo Cila, Tajul Muluk, Keris Togogan, Keris Gerantim, Keris Alang, Tembe Songke, dan Pekinangan yang merupakan karya seni peradaban Islam. Koleksi ini merupakan milik masyarakat NTB yang saat ini dipajang di Museum NTB.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, Aidy Furqan mengatakan kegiatan akan digelar di Terminal Haji Barat Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah Arab Saudi pada tanggal 25 Januari sampai 25 Mei 2025 mendatang. Islamic Arts Biennale tahun 2025 yang bertemakan “The Art of Number’ merupakan biennale edisi kedua yang didedikasikan untuk seni peradaban Islam.

“Islamic Arts Biennale ini melibatkan 20 negara dan 30 Institusi dari seluruh dunia termasuk Indonesia,” katanya Senin (7/10) siang. Ia mengatakan, keikutsertaan Indonesia dalam partisipasi pameran ini diwakili oleh tiga museum, antara lain Museum Negeri NTB, Museum Sonobudoyo Yogyakarta dan Perpustakaan Nasional Jakarta. “Ini merupakan pameran ini termasuk pameran terbesar dunia yang yang menampilkan kekayaan dan keberagaman budaya Islam melalui Lembaga-lembaga dari berbagai negara,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Museum Negeri NTB Ahmad Nuralam mengatakan keikutsertaan museum NTB dalam pameran internasional ini merupakan momen bersejarah. Karena akan menjadi pengakuan atas kekayaan warisan seni dan budaya Islam yang dimiliki oleh Indonesia, khususnya wilayah NTB. Selain itu, Museum baru pertama kalinya mengikuti pameran bertaraf internasional.

“Dalam partisipasi tersebut, Museum Negeri NTB akan memamerkan koleksi-koleksi bersejarah yang mencerminkan jejak Islam di Nusantara, terutama di pulau Lombok dan Sumbawa,” ungkapnya.

Diterangkannya, partisipasi Museum NTB dalam Islamic Arts Biennale ini tidak hanya akan menunjukan keindahan seni dan artefak Islam dari NTB. Tetapi juga merupakan wujud diplomasi budaya dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai posisi negara dengan populasi Islam terbesar yang memiliki kekayaan seni dan budaya Islam yang sangat beragam.

“Partisipasi Museum NTB di Islamic Arts Biennale menjadi bukti nyata bahwa Indonesia bukan kaya akan sumber daya alam, tetapi juga memiliki kekayaan warisan budaya yang berharga di kanca internasional,” terangnya.

Membawa benda bersejarah ke luar negeri akan menggunakan pengawalan yang ketat. Selain itu akan dibuatkan asuransi. Karena nilai delapan barang yang akan dibawa ke pameran tersebut mencapai puluhan ribu dollar.

“Kita legal membawa barang ini. Kita sudah menaksir harganya karena nanti agar diasuransikan oleh penyelenggara sebagai standar pengiriman. Ini nanti menggunakan standar internasional. Karena kita sudah menyampaikan harganya dan itu sudah ditaksir oleh curator internasional,” tegasnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer