Lombok Barat (Inside Lombok) – Sebagian kolam pemandian di objek Aik Nyet, Desa Buwun Sejati, Narmada kering karena terdampak musim kemarau. Kondisi ini pun diakui menyebabkan penurunan kunjungan wisatawan hingga 40 persen.
“(Kekeringan) sedikit pengaruh (terhadap kunjungan wisatawan),” ujar Kades Buwun Sejati, Muhidin saat dikonfirmasi beberapa hari yang lalu. Dijelaskan, tidak semua kolam pemandian di salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan itu kering saat ini. Karena dari tiga kolam yang ada, itu memiliki sumber aliran air yang berbeda-beda.
“Betul (kering) kalau kolam yang di atas, tapi kalau kolam yang di bawah tetap berair,” jelasnya. Namun kondisi itu diakuinya tak berpengaruh terhadap sumber air bersih warga, yang saat ini masih tetap mengalir.
“Tetap (mengalir) kalau air minum, karena sumbernya beda. Sumber mata air Bentoyang yang di wilayah hutan atau hulu itu yang dibuatkan spoar (bak induk) yang dialirkan ke masyarakat,” terang Muhidin.
Lebih jauh, pengelola wisata Aik Nyet, Juin mengakui bahwa memang ada dua kolam pemandian yang kering. Karena kedua kolam tersebut satu sumber air dengan Bunut Ngengkang yang juga kekeringan setiap musim kemarau. “Ada sebagian mata air yang kering, tapi masih ada yang airnya stabil. Kolam yg bawah masih aman airnya,” beber Juin.
Keringnya dua kolam pemandian yang ada di kawasan atas wisata Aik Nyet itu baru berjalan sekitar 2 minggu. Kendati demikian, kondisi itu langsung berdampak terhadap pengurangan kunjungan wisatawan. Diakui Juin, saat ini pengunjung Aik Nyet berkurang. “Berpengaruh sekali (terhadap kunjungan), sampai 30-40 persen. Karena cuma satu saja kolam yang bisa dipakai buat mandi,” pungkasnya. (yud)