Lombok Utara (Inside Lombok) – Sejumlah pelaku UMKM ekonomi kreatif (ekraf) bidang kuliner, tenun hingga kriya di Kabupaten Lombok Utara (KLU) diajari mendesain kemasan yang lebih menarik. Para pelaku usaha ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas produk lokal yang ada, sehingga mampu bersaing dengan produk-produk daerah lainnya.
Kepala Dinas Pariwisata KLU, Denda Dewi Tresni Budiastuti menilai beberapa produk-produk UMKM ekraf di KLU terbilang sudah bagus, bahkan dari sisi kualitas mampu bersaing dengan UMKM di luar. Namun, aspek desain kemasan seringkali menjadi faktor yang perlu diperbaiki, sehingga perlu pendampingan lebih terkait dengan kemasan.
“Karena tidak bisa di pungkiri wisatawan pasti akan melihat suatu produk itu dari desain kemasannya, baru kemudian isinya apa. Dengan desain yang menarik, otomatis itu menjadi daya tarik bagi wisatawan dan tentu produknya juga,” ujar Dewi, Rabu (12/2).
para pelaku UMKM diberi pemahaman yang lebih dalam mengenai pentingnya desain kemasan yang menarik. Kemasan bukan hanya sekedar sebagai pembungkus, tetapi juga sebagai daya tarik pertama bagi konsumen, terutama wisatawan. Pelatihan yang diberikan tidak hanya fokus pada peningkatan kualitas kemasan produk, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para pelaku UMKM mengenai bagaimana cara merancang kemasan yang sesuai dengan karakteristik pasar, khususnya di sektor pariwisata.
“Harapan kita kedepannya, produk produk UMKM ini bisa kita kerjasamakan, bisa dimanfaatkan dan dibantu pemasarannya oleh teman teman yang ada di industri pariwisata. Baik itu hotel ataupun restoran, untuk bisa ikut memasarkan produk UMKM ini,” terangnya.
Diharapkan produk-produk UMKM di KLU dapat terus berkembang dan bersaing dengan produk-produk daerah lain, baik dari sisi kualitas maupun pemasaran. dengan adanya pendampingan ini, penjualan produk UMKM akan meningkat secara signifikan, dan produk-produk lokal akan semakin dikenal oleh masyarakat luas, terutama para wisatawan yang mengunjungi Lombok Utara.
“Kami di Dinas Pariwisata juga terus berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM untuk memastikan bahwa produk UMKM tidak hanya memiliki kemasan yang menarik, tetapi juga bisa bersaing di pasar global,” jelasnya.
Bimbingan teknis ini juga memberikan peluang bagi pelaku UMKM untuk lebih memahami pentingnya desain kemasan yang tidak hanya menarik, tetapi juga mencerminkan identitas budaya lokal yang kaya dan unik. Melalui kegiatan ini, Dinas Pariwisata Lombok Utara terus mendorong pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk mereka, sehingga kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap perekonomian daerah dapat semakin optimal. “Karena PR kita itu adalah produk produk UMKM harus bisa bersaing dengan produk di daerah lain,” pungkasnya. (dpi)
