27.5 C
Mataram
Senin, 22 Desember 2025
BerandaDaerahNTBSeorang Santri di Loteng Meninggal Dunia, Diduga Ditendang Setelah Cekcok dengan Teman...

Seorang Santri di Loteng Meninggal Dunia, Diduga Ditendang Setelah Cekcok dengan Teman Sekamar

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Seorang santri baru berinisial AZ (13) di salah satu ponpes Kecamatan Janapria, Lombok Tengah (Loteng) dinyatakan meninggal dunia setelah terlibat cekcok dan bullying dengan teman sekamarnya, Minggu sore (3/8).

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Loteng, AIPTU Pipin S. mengatakan, bahwa korban dan pelaku cekcok. Setelah itu, korban ditendang oleh pelaku hingga terbentur ke tembok. “Korban dengan pelaku satu kamar. Pulang dari sholat ashar mereka sempat cekcok, bully, akhirnya keberatan dan korbannya dilakukan kekerasan oleh pelaku. Itu awal mulanya. Bentuk kekerasannya korban ditendang oleh pelaku dan akhirnya terbentur ke tembok,” ujarnya, Senin (4/8).

Sebelum dinyatakan meninggal dunia, korban korban sempat dibawa ke Puskesmas Janapria. Sementara pelaku hingga kini belum ditahan polisi karena keluarga korban belum mengajukan laporan dan menganggap hal ini sebagai musibah. Pipin menegaskan, terhadap kasus tersebut pihaknya akan terus melakukan pemanggilan terhadap pihak terkait seperti pimpinan pondok pesantren untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut. “Pihak pondok kami rencana akan lakukan pemanggilan untuk kami dapatkan informasi seperti apa. Kami sudah turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) begitu menerima laporan. Tapi orang tua korban belum mau melaporkan kejadian ini dan mereka menganggap kejadian ini masalah anak-anak dan musibah,” katanya.

Dikatakan, pihaknya akan tetap memproses kasus ini meski tidak ada laporan dari keluarga korban. Hal itu karena kasusnya masuk delik murni. Sehingga tidak bergantung pada pengaduan dari pihak korban. Dari kronologi kematian korban, pelaku bisa dijerat dengan Pasal 80 Ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun. “Tapi pihak penyidik akan memanggil pihak-pihak terkait dulu untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut terkait hal ini. Setelah itu akan dilihat perkembangan kasus lebih lanjut,” katanya.

Diketahui, AZ baru tiga minggu mondok di pesantren tersebut. Ketua Yayasan Al Azhar Sadah Lukmanul Hakim sebelumnya mengatakan, AZ dilaporkan pingsan setelah kepalanya terbentur tembok kamar akibat dorong-dorongan dengan temannya, kemudian pihak yayasan membawa AZ ke Puskesmas Janapria.

Dari hasil pemeriksaan bahwa tidak ditemukan luka pada tubuh korban saat dibawa ke puskesmas. selain itu, pada pagi hari sebelum kejadian, pihak pondok sempat menggelar acara serah terima santri. Ayah korban yang berada di Malaysia bahkan sempat melakukan video call dengan AZ. “Kita selalu mengingatkan santri untuk saling menghormati dan menjaga satu sama lain. Tapi yang namanya anak-anak, kadang hal seperti ini bisa terjadi,” tandasnya.

- Advertisement -

Berita Populer