Mataram (Inside Lombok) – Komunitas antirokok menyayangkan banyaknya puntung rokok yang bertebaran di areal Taman Sangkareang, Kota Mataram.
“Saya sedih setiap kali datang ke Taman Sangkareang, karena dimana-mana saya menemukan sampah puntung rokok. Padahal di sini banyak sekali saya jumpai anak-anak sedang bermain. Ini menunjukkan bahwa di taman kota ini banyak orang merokok,” kata pegiat antirokok dari Pembaharu Muda Kota Mataram, Ahmad Abdan Syukron, dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan di Mataram, Senin.
Taman Sangkareang di pusat kota Mataram, yang sering menjadi tempat konser dan pameran, mencakup area bermain anak dan taman baca. Pada sore hari, anak-anak biasanya ramai mengunjungi taman itu.
Ahmad mengatakan bahwa banyaknya puntung rokok di kompleks taman tersebut menunjukkan masih rendahnya kesadaran warga untuk tidak merokok di tempat umum.
“Puntung rokok ditemukan di mana saja, karena orang bisa merokok di semua tempat, mulai dari rumah, jalan, terminal, stasiun, warung, kampus, sekolah, perkantoran, bahkan di taman kota seperti Taman Sangkareang ini,” ujarnya.
Komunitas Pembaharu Muda bersama BEM Universitas Mataram (Unram), komunitas Dewan Anak Mataram, dan relawan Galang Anak Semesta (Gagas) melakukan kampanye #SatuPuntungSejutaMasalah di Taman Sangkareang pada 24 November.
Dalam aksi itu, mereka menyisir seluruh area taman selama sekitar satu jam untuk memunguti puntung rokok dan berhasil mengumpulkan hampir 5.000 puntung rokok.
“Banyaknya rokok yang kami temukan di area Taman Sangkareang membuktikan fakta bahwa anak-anak dan remaja memang rentan terpapar asap rokok,” kata Ahmad.
Ia mengutip data dari Global Youth Tobacco Survey (GYTS) yang menyebutkan 78 persen remaja terpapar asap rokok di tempat umum dan 97 juta orang di Indonesia merupakan perokok pasif, termasuk anak-anak, sehingga tiga kali lebih berisiko mengidap penyakit akibat asap rokok.
Kampanye #SatuPuntungSejutaMasalah diinisiasi Pembaharu Muda, 20 anak muda dari 20 kota yang aktif melakukan aksi mendukung pengendalian dampak penggunaan tembakau bagi kesehatan melalui aktivitas berbasis media sosial.
Pembaharu Muda bersama-sama organisasi dan komunitas lainnya juga melakukan aksi memungut sampah puntung rokok di tempat-tempat umum seperti taman kota, taman bermain anak, tempat olahraga, kawasan wisata, jalanan dekat perkampungan padat penduduk, jalanan di lingkungan sekolah, kampus, dan area dekat pedagang kaki lima.
Sebanyak 50 komunitas dalam kampanye #SatuPuntungSejutaMasalah di sembilan kota mengumpulkan kurang lebih 80.000 puntung rokok.
Pekan ini Kampanye #SatuPuntungSejutaMasalah dilanjutkan di Jakarta, Padang, dan Indramayu.
Di Jakarta, dalam aksi yang dilakukan selama sekitar satu jam pada Sabtu sore (7/12) di area depan GBK, 1.900 puntung rokok berhasil dikumpulkan.
Pada Minggu pagi (8/12) sebanyak 7.199 puntung rokok dikumpulkan dalam aksi di Kota Tangerang yang dilaksanakan di kawasan halte BRT, Trans Jakarta Puri Beta Larangan. (Ant)