Mataram (Inside Lombok) – Seiring meningkatnya permintaan moda transportasi roda dua sebagai kendaraan untuk mempermudah mobilitas masyarakat di Indonesia, berbagai permasalahan baru ikut muncul. Salah satunya para remaja seperti anak sekolah yang belum wajar menggunakan sepeda motor justru nekat menggunakan sepeda motor secara mandiri untuk pergi dan pulang sekolah.
Para siswa yang belum atau masih kurang menyadari betapa pentingnya keamanan dan juga keselamatan berkendara pun menjadi perhatian Astra Motor NTB selaku Main Dealer sepeda motor NTB, hingga tergugah untuk memberikan edukasi keselamatan berkendara kepada siswa sekolah menengah pertama yang berada di Kota Mataram.
Edukasi yang dikonsepkan seperti seminar ini diikuti oleh 80 orang siswa SMP yang rata-rata berusia 12-15 tahun. Dengan mengikuti kegiatan ini peserta akan mendapatkan pengalaman dan juga pengetahuan baru, serta mendapatkan berbagai teknik berkendara sepeda motor yang baik dan juga benar.
Di umur 15 tahun bisa dijadikan sebagai persiapan untuk bisa mendapatkan SIM atau Surat Izin Mengemudi, dan ketika umur 17 bisa dijadikan sebagai salah satu ilmu untuk diterapkan ilmunya.
Satria Wiman Jaya selaku Instruktur Safety Riding Astra Motor NTB mengatakan edukasi diberikan melalui dua mekanisme yaitu secara teori dan juga praktek. Dalam sesi prakteknya diajarkan bagaimana teknik berkendara menggunakan sepeda motor dengan benar oleh para instruktur yang jelas sudah teruji.
“Sebelum mempersiapkan untuk ikut ujian pembuatan SIM, maka peserta diharapkan sudah menguasai teknik berkendara terlebih dahulu. Teknik berkendara dasar, potensi bahaya dan tanda rambu lalu lintas menjadi fokus pembelajaran kali ini,” jelas Satria.
Tak lupa disampaikan juga perlengkapan berkendara yang baik dan benar. Seperti helm SNI, jaket, celana panjang, sarung tangan dan masker. “Paling tidak gunakan standar keselamatan paling minimal yaitu sepatu, helm, celana panjang dan juga jaket. Dengan memakai peralatan ini tentunya sudah menerapkan keamanan yang tentunya akan menyelamatkan pengendara nantinya. Jadi pastikan untuk selalu menggunakan perlengkapan yang satu ini,” lanjut Satria.
Disampaikan juga fungsi modifikasi pada sepeda motor. Sebisa mungkin jangan modifikasi sepeda motor dengan cara yang berlebihan karena dapat mengurangi keadaan standar motor. Karena bila melakukan modif motor berlebihan hingga mengurangi standar motor, maka pihak berwajib juga dapat menilang pengendara.
“Kami bagikan juga buku panduan keselamatan berkendara untuk para peserta dengan harapan dapat menjadi bekal dan dapat disalurkan ke keluarga terdekat. Jadilah generasi muda yang banga pada gaya berkendara aman dan nyaman untuk masa depan anak bangsa di masa mendatang,” tutup Satria. (r)