Mataram (Inside Lombok) – Komunitas CB150X Lombok chapter kembali mengeksplor keindahan Pulau Sumbawa dengan melakukan touring bersama beberapa orang anggota komunitasnya. Diikuti 7 orang riders dan salah satunya adalah tamu bikers dari Bogor dan rute di pandu oleh West Nusa Trip Planner sebagai road captain peserta CBX Lombok. Pesertanya Rangga Jafrand (West Nusa Trip Planner), Wawan dan Eka Ebent (Road Captain), Hidayat, Agam, dan Pian (riders Sumbawa Barat), dan Ogen (riders asal Bogor).
Rute yang dilalui start dari titik 0 kilometer Mataram pada pukul 6 pagi, lalu menuju pelabuhan Kayangan dan menyebrang di jam 8 pagi. Sesampainya di Pototano rombongan mengambil jalur ke arah Taliwang KSB dan menyusur Seteluk Sumbawa Barat – Taliwang – Jereweh – Benete – kawasan tambang Amman Mineral – Sekongkang – Desa Tongo – Desa Tatar. Melalui perbukitan dan lembah hingga tembus pantai pasir putih daerah lunyuk, lalu mengambil rute naik ke arah kota Sumbawa Besar. Sepanjang perjalanan rombongan disuguhkan pemandangan yang sangat menakjubkan dengan hutan yang rimbun, hamparan ladang jagung yang luas, perbukitan yang tersusun seolah-olah tuhan sengaja merencanakan keindahannya untuk jalur itu.
“Ide kegiatan ini berawal dari founder member CBX Lombok yang akrab dipanggil Bang Eka Ebent, rute yang dibuatnya pun begitu menarik, beberapa member CBX Lombok setuju dengan rute yang dibuat oleh Bang Eka dan kami semua berunding dan meminta saran untuk di pandu oleh west nusa trip planner sebagai perencana perjalanan trip dan dokumentasi,” jelas Hidayat.
Saat kami baru tiba di daerah senteluk ada member CBX Lombok yang tertarik ikut hanya saja dia tertinggal di start awal hingga selisih waktu 4 jam perjalanan, saat kami sampai di daerah taliwang teman kami yang menyusul baru tolak dari pelabuhan Kayangan menuju Pototano, namun berkat pengalaman riding yang terbilang mempuni Bro Agam asal Sajang daerah Sembalun ini tidak patah semangat untuk mengejar rombongan yang sudah jauh di depan, kami pun sambil jalan dan sambil memperlambat kecepatan agar bro Agam tidak lebih jauh tertinggal dan akhirnya kami bertemu di daerah Jereweh Sumbawa Barat yang menurut kami terhitung sangat jauh.
Saat di daerah Jereweh kami baru sadar waktu sudah menunjukan jam 5 sore dan kami bergegas kembali melanjutkan perjalanan menuju daerah Lunyuk untuk bisa menikmati senja, ternyata perjalanan baru seperempat dari cek poin berikutnya dan malam pun menyambut kami di tengah perjalanan. Sebelum sampai daerah Lunyuk al hasil cek point yang kami rencanakan bersama west nusa untuk mengambil footage gagal hanya karena sampai di daerah Lunyuk waktu sudah menunjukan 8 malam. Rombongan pun melanjutkan perjalanan untuk bisa sampai Sumbawa Besar dan waktu perjalanan dari kawasan Lunyuk sampai Sumbawa Besar sekitar 6 jam perjalanan, dan banyak hal terjadi saat di jalan setelah melalui 5 jam perjalanan sebelumnya.
“Badan yang mulai lelah, persediaan makanan yang menipis, cape yang terasa, dan ego dan emosi yang menyatu tetapi kami semua mencoba mengontrol diri agar tidak menjadi kesalahpahaman saat di jalan dan tetap menikmati perjalanan,” lanjut kata Hidayat.
Sesampainya di pasir putih Lunyuk kami beristirahat sejenak di pinggir pantai pasir putih yang langsung menyongsong ke arah laut lepas yang mungkin jika di sore atau siang hari terlihat indah, kami pun menikmati malam dengan menyantap bakso dan ditemani angin pantai yang sejuk, lalu kami lanjutkan perjalanan jam 9 malam menuju Sumbawa Besar lagi, sepanjang perjalanan salah satu rombongan ada yang merasakan lelah karena tidak terbiasa melakukan trip sepanjang waktu yang ditempuh alhasil kami berhenti sejenak di tengah hutan yang sama sekali tidak ada orang yang melintas. Waktu terpotong kembali 2 jam beristirahat. Sesampainya di Sumbawa Barat sekitar jam 4 menjelang pagi, kami pun disambut hangat oleh bikers Sumbawa Besar sambil bersilaturahmi di moment lebaran dan mereka sangat takjub karena mereka pun belum pernah menyusur jalur yang kami lalui.
“Kami lanjutkan lagi perjalanan dari Sumbawa Besar menuju pelabuhan Pototano dengan waktu kurang lebih 2 jam dengan badan yang sudah mulai lelah dan ngantuk hingga sesekali kami rehat sejenak. Tiba di Pototano jam setengah 6 pagi untuk menyebrang pulang. Jadi terhitung start perjalanan start dari jam 8 pagi dan tiba di Mataram jam 8 pagi kembali. Amazing bukan?” celoteh Hidayat diiringi tawa.
Total perjalanan yang rombongan tempuh sekitar 572 km. Kesan selama di perjalanan kami menemukan hal unik ketika teman teman di dalam rombongan sudah mulai merasakan lelah, mulai bisa menahan rasa emosi, mengontrol ego, agar perjalanan tetap aman meskipun tidak sesuai rencana dan jalur tersebut sangat sangat terbaik untuk dilalui selain bisa menguji diri dan karakter jalur itu juga yang mengajarkan bagaimana cara menjaga satu sama lain. Kerja sama team, menjaga emosi, menjaga komunikasi agar tetap baik, dan mengatur waktu yang lebih baik lagi untuk trip selanjutnya yang mungkin akan kita lalui lebih panjang. Dan untuk bikers di manapun berada yang ingin mencoba jalurnya sangat disarankan untuk ditemani oleh pemandu dari west nusa trip planner yang menjual jasa paket trip riding syahdu, extreme, atau adventure karna fasilitas dan kebutuhan selama di jalan akan di sediakan dan waktu estimasi yang tepat saat mengunjungi spot pemandangan. (r)