Lombok Timur (Inside Lombok) – Ribuan sapi di Lotim terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK), sampai dengan saat ini jumlah ternak yang terserang wabah PMK mencapai 2.800 ternak.
Kabid Peternakan Disnakeswan Lotim, drh. Zulfan Ashari menyampaikan bahwa dari merebaknya wabah PMK di Lotim hingga saat ini ternak yang terjangkit kian bertambah. Jumlah sapi yang terkonfirmasi positif hingga saat ini sudah mencapai angka 2.800 ternak.
“Sapi yang terjangkit sebanyak 2.800 tapi angka kesembuhan mencapai 40 persen dan belum ada angka kematian,” jelas Zulfan, Rabu (25/05).
Dijelaskannya, penularan wabah PMK tersebut tidak hanya ditularkan antar hewan saja. Namun virus tersebut bisa menular melalui manusia yang pernah berkontak dengan ternak yang terkonfirmasi, sehingga pasar hewan ditutup untuk memutus mata rantai penyebaran ke ternak yang lain.
“Sanitasi juga rutin kita lakukan untuk kebersihan kandang, serta memberikan pengobatan kepada sapi yang terjangkit,” ucapnya.
Lebih jauh Zulfan menyampaikan, tugas berat Disnakeswan Lotim saat ini adalah bagaimana mensosialisasikan agar para peternak tidak terlalu panik dengan wabah tersebut, dan tidak melelang sapi dengan harga yang sangat murah.
“Jangan terburu-buru menjual sapinya karena wabah ini bisa tidak menimbulkan kematian ternak,” pungkasnya. (den)