Mataram (Inside Lombok) – Sebanyak 23 karateka Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) secara resmi dilepas mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Karate Piala umum Pengurus Besar (PB) Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) yang digelar tanggal 3-6 Oktober di Padang, Sumatera Barat. Kategori yang diikuti antara lain kategori Kadet, Junior, Under-21 dan senior.
23 karateka ini dilepas langsung oleh Ketua Umum Pengurus Provinsi FORKI NTB, Drs. H. Muzihir di Mataram, Kamis (29/9) kemarin. Atlet karate NTB yang dikirim mengikuti Kejurnas di Padang ini merupakan gabungan dari 11 atlet Institut Karatedo Indonesia (INKAI) NTB yang terdiri dari 6 atlet mewakili PP INKAI, dan 5 atlet mewakili Pengprov INKAI NTB.
11 atlet Institut Karate-Do Nasional (INKANAS) yang terdiri dari 1 atlet mewakili PP INKANAS, dan 10 atlet mewakili Pengprov INKANAS NTB. Sementara 1 atlet mewakili Kushin Ryu M Karate-Do Indonesia (KKI) NTB.
Hal spesial bagi karateka NTB yang mengikuti Kejurnas ini adalah, disiapkan hadiah ekstra sebagai motivasi dari Ketua Umum Pengurus Provinsi FORKI NTB, Drs. H. Muzihir, yaitu bonus senilai Rp3 juta untuk juara I, Rp2 juta untuk juara II dan Rp1 juta untuk juara III.
Saat pelepasan atlet, Muzihir mendoakan para atlet dan pendamping agar sehat, selamat dari berangkat, hingga kembalinya ke kampung halaman masing-masing. “Semoga diberikan kesabaran, ketabahan dalam menghadapi pertandingan,” ucapnya.
Dalam bertanding, kata Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB ini, harus bersiap mental bertanding. Atlet tidak boleh menganggap senior sebagai yang lebih hebat, atau sebaliknya. “Di dalam jiwa bertanding itu harus saya yang paling hebat. Keyakinan diri. Jangan ada yang ragu. Misalnya ini kemarin juara PON, ini kemarin juara dunia, jangan ada perasaan seperti itu menghadapi lawan,” pesannya.
Menghadapi lawan menurutnya harus menyemangati diri, saya yang terbaik, saya yang terhebat. Supaya mental bertandingnya menonjol. Sebab bagaimanapun hebatnya atlet, jika mentalnya down, menurutnya tidak bisa mendapatkan hasil yang diharapkan.
“Kami sebagai pengurus mengharapkan seluruhnya yang ikut bertanding semuanya mendapat medali,” harapnya. Ia juga meminta memberikan pemahaman kepada para atlet, di tengah keterbatasan anggaran, lantas semangat atlet bertanding kendor.
“Jangan karena kekurangan apapun, merasa tidak diperhatikan, kemudian dijadikan alasan. Bagaimana kita bisa menang kalau makannya saja kita pakai kangkung, atau vitamin yang tidak cukup. Tetap semangat mengikuti pertandingan,” tambahnya.
Muzihir juga mengingatkan kepada para atlet dan pendamping untuk menjaga disiplin, jaga nama perguruan, jaga nama FORKI. Dan menjaga nama daerah Nusa Tenggara Barat. “Jangan bikin malu, jadikan kami bangga, dan jadikan daerah ini bangga. Walaupun kita daerah kecil atau tidak diunggulkan, tapi kita punya semangat besar untuk ikut bertanding,” tutupnya. (dpi)