33.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaDalang Cilik Zahria, Lestarikan Budaya hingga Pukau Menteri

Dalang Cilik Zahria, Lestarikan Budaya hingga Pukau Menteri

Lombok Barat (Inside Lombok) – Pertunjukan wayang dari dalang cilik perempuan, Zahria Hardiyanti, asal Desa wisata Buwun Sejati, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, berhasil memukau Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahudin Uno beserta para penonton lainnya.

Tanpa rasa canggung, gadis cilik berusia 10 tahun ini berkesempatan mempersembahkan satu lakon wayang di hadapan para tamu. Meskipun mengaku baru latihan tiga bulan terakhir, penampilan Zahria mampu membuat para tamu yang datang mengunjungi desanya yang masuk nominasi 50 besar dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 terkesima

Penggalan percakapan dalam lakon yang dimainkan Zahria pun sarat akan pesan moral. “Karena sifat Rahman-Nya Allah jua, pada hari ini kita bisa bertemu dengan Bapak Menteri Sandiaga Uno,” ucapnya.

“Sifat penyayang-Nya Allah akan kita peroleh di akhirat kelak,” sepenggal pesan dalang cilik ini, yang kemudian ditutup dengan pantun.

Dalam kesempatan itu, Zahria yang berdialog langsung dengan Sandiaga pun menyampaikan keluh kesahnya yang ketika pentas merasa kurang maksimal lantaran kondisi pengeras suara yang digunakan tak dapat berfungsi optimal. Kepolosan dalang cilik itu pun disambut riuh tertawa para penonton, termasuk Sandiaga yang langsung mengecek kondisi pengeras suara yang diakui sudah termakan usia.

Hal itu pun langsung direspon oleh Sandiaga, dengan menginstruksikan kepada timnya untuk segera membelikan pengeras suara baru bagi sanggar tempat Zahria belajar. “Tolong tim ya, nanti Zahria kita siapin, nanti dibelikan yang baru. Supaya pelestarian desa wisata ini dan adek Zahria tambah semangat,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Mas Mentri ini pun terlihat tak henti-hentinya tersenyum sambil bertepuk tangan menyaksikan Zahria memainkan lakon wayang. Terlebih saat Zahria membacakan pantun untuknya.

“Nah ini contoh dari anak-anak muda kita, usia 10 tahun tapi melestarikan budaya. Nah ini yang diperlukan oleh pengelola-pengelola desa wisata, supaya anak mudanya peduli untuk budaya setempat,” pesannya.

Menurutnya perlu ada upaya-upaya seperti yang dilakukan Desa Wisata Buwun Sejati untuk melestarikan kelompok dalang maupun budaya turun-temurun lainnya yang menjadi daya tarik tersendiri di sana. Sehingga kesenian dan kebudayaan itu bisa terus berkelanjutan.

Ia memuji Desa Wisata Buwun Sejati dan para pihak terkait lainnya di Lombok Barat yang telah berhasil melahirkan dalang cilik perempuan yang merupakan generasi penerus budaya bangsa.

“Ini merupakan langkah maju dari Desa Wisata Buwun Sejati dan Bupati Lombok Barat yang dapat melahirkan dalang cilik seperti Zahria,” ujarnya.

Bahkan sebelum meninggalkan Desa Buwun Sejati, Sandiaga langsung menyerahkan bantuan pengeras suara kepada Sekolah Dalang Jati Sware yang menjadi tempat belajar dalang cilik Zahria.

“Tadi adek Zahria terharu rupanya, sekarang jangan terharu adek Zahria. Sudah ada loudspeaker yang baru untuk adek Zahria belajar terus,” tutupnya. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer