Mataram (Inside Lombok) – Generasi milenial mendominasi pelaku industri kecil menengah (IKM) di NTB. Kelompok milenial ini pun cenderung lebih cepat mengembangkan usahanya, terutama dari segi branding dan pemasaran produk, sehingga sasaran pasarnya lebih luas.
“Kalau melihat pelaku industri itu 75 persen dari milenial atau usia muda yang produktif.
Inilah yang akan menjadi katalisator di tahun 2023 sehingga kita membangun komunitas industri 4.0,” ungkap Kepala Dinas Perindustrian NTB, Nuryanti, Selasa (10/1).
Nuryanti menyebutkan bahwa milenial ini memang target pihaknya untuk dimitrakan dengan pelaku industri yang memang sudah lama ada. Namun mereka tidak kunjung berkembang. Padahal kerap kali diberikan pelatihan dan sebagainya dalam membranding dan memasarkan produk.
“Karena dia tidak bisa dipahami banyak ilmu. IKM itu diajarkan pemasaran, pembukuan dan lainnya. Cuma kan IKM ini cukup dia punya produk saja, tapi yang lain tidak,” jelasnya.
Kelompok milenial sendiri diharapkan bisa berperan sebagai penyambung untuk melakukan branding dan pemasaran para IKM yang belum berkembang. “Itu peranan milenial yang sangat strategis dan bisa mendorong IKM kita bisa naik kelas,” tuturnya.
Selain itu, nanti ada timbal balik untuk para milenial, di mana mereka lama-kelamaan akan menjadi pelaku usaha dengan konsumen yang banyak dari IKM yang mereka gandeng untuk di branding produknya.
“Lama-lama dia akan jadi pelaku usaha dengan konsumen yang banyak dari ikm yang di branding tersebut. Proses transformasi dan daya saing produk itu akan lebih cepat, ini kita harapan dari milenial,” imbuhnya. (dpi)