Lombok Barat (Inside Lombok) – Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Sasak (AMPES) Lombok Barat, hari ini Rabu (05/08/2020) melakukan aksi di depan pintu masuk Kantor Bupati Lombok Barat.
Aksi tersebut mendesak supaya aparat penegak hukum dan Kejati NTB segera mengusut tuntas dugaan kasus penyelewengan dana Jasa Lingkungan dan retribusi kebersihan yang dilakukan oleh Dirut PDAM Giri Menang.
Dalam aksi tersebut juga menagih pernyataan dari Dirut PDAM Giri Menang yang katanya akan memberikan diskon 50% kepada pelanggan yang terdampak covid-19.
“Tapi nyatanya itu tidak pernah terealisasikan dan pembayaran malah semakin membengkak dan air selalu macet, ” ungkap Daud Gerung selaku Korlap Aksi pada Rabu (05/08/2020).
Tidak hanya itu, permasalahan mengenai pergantian kilometer air yang seharusnya dilakukan 5 tahun sekali juga dipertanyakan. Karena disebutkan oleh Daud bahwa pergantian kilometer tersebut tidak pernah dilakukan oleh pihak PDAM.
“Dan berdasarkan hasil advokasi kami, banyak masyarakat yang mengeluhkan pelayanan PDAM Giri Menang yang sering macet dan kotor,” keluhnya.
Hal ini juga berhubungan dengan penjualan air yang dilakukan PDAM Giri Menang ke masing-masing desa, dengan harga pertangki mencapai Rp290.000. Tetapi Daud mengungkapkan, disaat bersamaan justru pelanggan setempat selalu kekurangan air.
“Sebagai masyarakat Lombok Barat kami sudah merasa sangat muak, kami tidak akan berhenti sampai di sini sampai Dirut PDAM benar benar dicopot oleh pak Bupati” pungkasnya.