Mataram (Inside Lombok) – Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) NTB Bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2AP2KB) NTB memperingati Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2022. Kegiatan tersebut dihadiri ratusan anak mulai tingkat SD hingga SMA se-Pulau Lombok.
Pada peringatan HAN kali ini, perkawinan anak masih menjadi perhatian semua pihak termasuk pemerintah daerah. Tingginya angka perkawinan anak di NTB akan berdampak pada masa depannya terutama kelanjutan pendidikannya. Berdasarkan data DP2AP2KB Provinsi NTB, angka perkawinan anak meningkat setiap tahunnya.
Pada tahun 2015 yaitu sebanyak 86 kasus, tahun 2016 perkawinan anak sebanyak 134 kasus, tahun 2017 sebanyak 162 kasus, dan tahun 2018 sebanyak 212 kasus. Selain itu, pada tahun 2019 sebanyak 370 kasus, dan tahun 2020 sebanyak 875 kasus. Pada tahun 2021 sebanyak 1.132 kasus dan tahun 2022 sebanyak 153 kasus.
Masih banyaknya kasus perkawinan anak di NTB berdampak pada kelanjutan pendidikannya. Sehingga disarankan peserta didik yang putus sekolah baik karena menikah maupun alasan lainnya masih bisa mendapatkan ijazah melalui paket C.
Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah mengatakan, anak-anak yang putus sekolah masih berhak mendapatkan ijazah. “Jadi yang putus sekolah jangan menganggap ini sudah berakhir. Ada Paket A, B, C. Kemudian kalau SMA ada SMA terbuka yang dilakukan oleh provinsi,” katanya.
Anak-anak yang putus sekolah diharapkan bisa aktif mencari informasi agar bisa mendapatkan ijazah. “Jadi saya ingin memberikan semangat kepada anak-anak karena mengalami masalah jangan putus asa tetap cari informasi agar maju,” harapnya.
Selain itu, pada peringatan HAN 2022 ini, anak-anak NTB melakukan sesi curhat (curahan hati) bersama Bunda Niken yang dipandu oleh anggota Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Provinsi NTB. Mereka menyuarakan kegelisahan-kegelisahan yang mereka rasakan selama ini. Harapannya, kegelisahan mereka itu dapat ditindaklanjuti dan diberikan perhatian oleh Pemerintah Daerah Provinsi NTB.
Salah satu anak yang hadir pada acara itu menyampaikan bahwa dirinya berharap teman-teman mereka yang sudah terlanjur menikah dini diberikan fasilitas untuk mendapatkan pendidikan yang baik. Sehingga masa depan mereka dapat terjamin. Selain itu, anak-anak juga berharap adanya program pemerintah yang memihak hak-hak anak.
“Saya berharap anak-anak juga dilibatkan dalam pembangunan daerah, sehingga kami bisa dilibatkan juga dalam musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan),” kata salah satu anak perwakilan dari Lombok Timur, Alfaradisa.
Pada peringatan HAN Provinsi NTB tahun 2022 yang digelar di Taman Budaya Mataram, dimeriahkan oleh atraksi seni dari para peserta yang berasal dari sekolah-sekolah yang ada di NTB. Salah satunya perkusi, gendang beleq, tarian tradisional hingga pembacaan puisi. (azm)