Mataram (Inside Lombok) – Sempat terhenti selama tiga bulan, program pemusatan latihan daerah (pelatda) bagi atlet-atlet di NTB kembali digelar. Kembalinya latihan terpusat ini untuk memaksimalkan para atlet jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) di Aceh-Sumut 2024 mendatang.
Ketua KONI Provinsi NTB, H. Mori Hanafi mengatakan meski pelatda kembali digelar, masih ada masalah keterbatasan anggaran yang harus dihadapi. Karena itu, pelatda tidak dilakukan untuk semua cabang olahraga (cabor), melainkan telah dipilih beberapa cabor unggulan.
“Pelatda saat ini hanya mem-pelatda-kan cabor-cabor yang memang unggulan,” ujar Mori. Ia mengatakan, selain membatasi cabor yang akan menjalani pelatda, KONI NTB juga tidak menanggung konsumsi para atlet.
Sebelumnya, para atlet akan ditanggung makan sebanyak tiga kali sehari. “Kalau pelatda sekarang tidak ada katering,” ungkap Mori.
Selain tidak ditanggung makan, para atlet yang ikut pelatda juga tidak diasramakan seperti biasa. Hal ini dilakukan untuk mengurangi pengeluaran anggaran. “Tidak ada asrama,” lanjutnya.
Pembatasan fasilitas ini, sambung Mori, akan dilakukan hingga kondisi keuangan membaik. Meski begitu, pihaknya mengharapkan ada pihak ketiga yang membantu untuk pelaksanaan pelatda. “Kita berharap ada sponsor yang cukup, baru kita adakan secara betul-betul dan menyeluruh (pelatda),” katanya.
Diakuinya, pelatda ini harus dilaksanakan karena daerah lain juga sudah mulai melakukan pelatihan. Dengan demikian, NTB juga mengupayakan hal yang sama untuk menjaga kualitas para atlet.
“Kita adakan ini karena daerah-daerah lain saat ini sudah pelatda semua. Kita nggak boleh ketinggalan. Hanya saja dengan cabor yang kita batasi dan biaya yang ringan,” ucapnya. Beberapa cabor yang ikut pelatda yaitu tinju, atletik, muaythai, voli pasir dan beberapa cabor lainnya. “Ini sudah mulai, awal Mei ini,” katanya. (azm)