Mataram (Inside Lombok) – Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan salah satu dampak gempa bumi tahun 2018 yaitu angka pengangguran di kota ini meningkat dari sekitar 12.000 orang menjadi 14.000 orang.
“Bencana gempa bumi yang melanda wilayah Nusa Tenggara Barat secara umum, mengakibatkan lemahnya perekonomian masyarakat sehingga berdampak pada peningkatan angka pengangguran,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram Hariadi, S.IP di Mataram, Senin.
Ia mengatakan, akibat bencana gempa bumi sejumlah retail modern di Mataram terpaksa gulung tikar, tingkat hunian hotel menurun drastis, begitu juga dengan restoran dan aspek-aspek lainnya yang memicu terjadinya peningkatan angka pengangguran.
Oleh karena itu, salah satu upaya yang akan dilakukan oleh Disnaker Kota Mataram guna menekan angka pengangguran tersebut adalah melaksanakan bursa kerja atau “job fair”.
“‘Job fair’ kami jadwalkan pada tanggal 20-21 April di Mataram Mall,” katanya.
Untuk melaksanakan bursa kerja tersebut, pihaknya sudah melayangkan surat kepada puluhan perusahaan yang ada di kota ini yang membutuhkan karyawan, dengan harapan pekan depan perusahaan-perusahaan yang ikut serta sudah bisa memberikan jawaban.
“Kalau kami sudah mendapat jawaban, barulah kita bisa tahu berapa lowongan pekerjaan yang akan tersedia,” katanya.
Namun demikian, lanjutnya, salah satu syarat perusahaan ikut serta dalam kegiatan bursa kerja itu adalah pihak perusahaan dapat memprioritaskan pelamar yang berdomisili dari Mataram.
Dengan demikian, tujuan kegiatan bursa kerja yakni untuk menekan angka pengangguran di Mataram bisa tercapai.
“Kalau bisa setengah dari lowongan kerja yang ada diberikan untuk warga kota,” katanya.
Menurutnya, kegiatan “job fair” yang menjadi salah satu agenda rutin Disnaker Kota Mataram, dinilai mampu menekan angka pengangguran di Mataram, karena itu harapannya bursa kerja tahun ini dapat menyerap tenaga kerja lebih maksimal agar angka pengangguran bisa menurun. (Ant)